GRIB Jaya Keluarkan Himbauan kepada Warga Batu Terkait Kualitas Pemimpin

avatar pusaran.net

pusaran.net - Ketua GRIB Jaya Jawa Timur, Achmad Miftahul Ulum, menyesalkan tindakan bullying yang dilakukan oleh salah satu calon Wakil Walikota Batu yang maju pada kontestasi Pilwali Kota Batu 2024 pasca debat ketiga, Rabu 21 November 2024 di Hotel Golden Tulip Kota Batu.

Seperti diketahui, beredar video di media sosial utamanya whatsapp yang menunjukkan calon Wakil Walikota nomor urut 1 Heli Suyanto yang memaksa melepas jaket pendukung beratribut paslon nomor urut 2 Firhando Gumelar. Jaket itu dikenakan oleh relawan Jeremy Nata. Tak hanya memaksa melepas jaket, Heli dan pendukungnya melakukan perundungan tepat di muka Jeremy.

Baca Juga: 27 Paslon yang Diusung Menang, Kang Irwan: Keberhasilan Strategi Kolaborasi yang Diterapkan PKS Jati

Ia menilai, tindakan perundungan tersebut tidak sepatutnya dilakukan, karena bisa memecah belah masyarakat Kota Batu di tengah sejuknya suasana politik di Kota Apel ini. Apalagi dilakukan oleh paslon yang sedang berkontestasi.

“Pada intinya, GRIB JAYA tidak ingin Kota Batu terpecah belah, dicap menjadi kota pembully, dan kota yang tidak menghargai perbedaan,” keluh Ulum dalam rilis pers tertulisnya, Minggu ( 24/11/2024)

Ia mengatakan, pemimpin Kota Batu haruslah figur yang memberi contoh, merangkul, mengayomi sesama, tidak menjadi pembuli, dan tidak membeda-bedakan berdasarkan RAS, agama dan golongan.

“Kalau ada pembelaan bahwa tindakan itu merupakan candaan semata, rasanya kok berlebihan. Karena sangat terlihat kasar saat melepas jaket relawan paslon lain,” katanya.

Baca Juga: Tumbangkan Khofifah - Emil, Ahmad Hidayat: Bu Risma Tokoh Politik Utama di Surabaya

Apalagi masih dalam video yang sama, kata Ulum, ada dorongan keras oleh orang yang sama terhadap relawan yang sama pula saat ingin turun tangga. Meski tak sampai terjatuh, aksi ini dinilai Ulum sangat kasar dan tidak layak.

“Saya tidak tahu apa yang mendasari calon Wakil Walikota ini membully relawan tersebut. Dan saya tidak mau tahu apa yang melatarbelakangi. Bagi saya, aksi ini tidak selayaknya dilakukan oleh calon pemimpin Kota Batu,” paparnya.

Ia berharap, tindakan-tindakan kasar dan bullying semacam ini tidak terjadi lagi karena itu akan menjadi contoh yang kurang baik bagi masyarakat.

Baca Juga: Sri Untari: Terima Kasih Atas Kepercayaan Rakyat kepada Kami

“Tolong saling menghargai dan menahan diri untuk tidak ada aksi-aksi provokatif. Berpolitik santun tanpa mencederai nilai-nilai kebaikan yang sangat dijunjung tinggi masyarakat Kota Batu. Mari kita jadikan Kota Batu maju dan berkelas dengan politik yang baik dan sejuk,” katanya.

Apalagi menurut Ulum, Presiden RI Prabowo Subianto terus mencontohkan keakraban dan mengayomi sesama, meskipun lawan politiknya. Saat pilpres lalu misal, Prabowo bahkan meminta maaf kepada Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo jika ada tindakan yang kurang berkenan. Di panggung debat, Prabowo juga tidak pernah menghina atau merendahkan orang yang bersebrangan dengan dirinya.

"Pak Prabowo selalu mencontohkan persatuan dan selalu mengayomi. Beliau juga komitmen menjadi presiden untuk orang yang tidak memilihnya maupun orang yang tidak percaya padanya. Tindakan perundungan di daerah tidak boleh terjadi. Kami kurang setuju jika pemimpin Kota Batu adalah orang yang kasar, emosian, dan mudah melakukan bullying," tutupnya.(pn2)

Editor : Wasi

pusaran.net auto

Berita Lainnya

pusaran.net horizontal