Pusaran.net - DPRD Kota Surabaya mengusulkan agar sistem zonasi yang ditetapkan dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) di seluruh SMP, SMA/SMK Negeri di Kota Surabaya juga mengunakan test mencongak. Yakni test dengan jawaban cepat.
"Tesnya itu seperti mencongak, tes cepat jawaban singkat. Dinas Pendidikan harus berani melakukan terobosan itu. Jadi, pemangku pendidikan dan jajarannya itu ikut berpikir bagaimana mengatasi masalah dan bagaimana bisa menampung aspirasi warga. Jadi bukan menerapkan yang ada saja, tapi ada modifikasi yang tidak melanggar peraturan Kementerian Pendidikan,” ungkap Baktiono, anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDIP, Rabu (21/2/2024).
Baca Juga: Komisi C Bahas Polemik Iuran RW yang Beratkan Petra
Menurutnya, kalau diadu secara fair seperti itu, maka tidak akan ada keluhan anaknya pintar, nilai bagus, tapi kenapa tak bisa masuk sekolah negeri. Karena sekolah negeri merupakan tujuan mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak, baik kualitas maupun fasilitasnya.
“Kalau Dinas Pendidikan berani melakukan terobosan untuk menyeleksi siswa melalui tes mencongak yang mirip dengan tes psikologi, maka untuk masuk di SMP negeri akan mendapatkan siswa berkualitas yang sesuai hasil tes mencongak. Makanya, tes mencongak ini bisa diterapkan,"ujar Baktiono yang natabene ketua Komisi C ini.
Ditanya soal pindah KK kerap menjadi trik masyarakat menjelang PPDB agar calon siswa bisa bersekolah di sekolah negeri yang diinginkan, Baktiono menyatakan, jika itu adalah bentuk kreativitas masyarakat. Agar Dinas Pendidikan tidak menyulitkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) dan warga, maka mereka harus berpikir itu adalah dinasnya.
Dia menambahkan, warga minta keterangan domisili karena warga (terutama warga penghuni rusun) belum pindah alamat. Atau bisa juga, warga yang indekost atau kontrak masih memakai alamat lama.
Baca Juga: Komisi C Dukung Upaya Pemkot Zero Sampah di Stadion GBT
“Kalau zonasi tetap pakai alamat KK pasti akan terjadi. Karena warga punya pemikiran tadi, mengurus dan pindah KK. Ini kan juga menyulitkan warga,”beber Baktiono
Agar warga tak melalukan itu (pindah KK), maka solusinya Dinas Pendidikan disarankan melakukan seleksi pakai tes mencongak, yakni tes cepat dengan jawaban singkat.
"Minimal bisa meminimalisir warga lakukan pindah KK yang dekat sekolah,"ungkap politisi PDIP ini.
Baca Juga: Komisi C Minta Nama TRS Tetap Dipertahankan
Baktiono menambahkan, berdasarkan pengalaman dari tahun ke tahun masih dibayangi sejumlah masalah. Di antaranya adalah ketidakseimbangan daya tampung sekolah.Tak heran para wali murid berharap ada perubahan dan pembenahan PPDB sistem zonasi.
"Saya banyak terima keluhan warga lantaran sekolah negeri masih terbatas, pun daya tampungnya,"tutupnya.(Adv)
Editor : Wasi