Advertorial

Komisi C Minta Nama TRS Tetap Dipertahankan

avatar pusaran.net
Foto : Baktiono, Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya (istimewa)
Foto : Baktiono, Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya (istimewa)

Pusaran.Net - Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Baktiono mengatakan bahwa nama Taman Remaja Surabaya harus tetap dipertahan menyusul rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan revitalisasi.

“Siapapun investornya harus tetap mempertahankan nama Taman Remaja Surabaya. Sebab nama tersebut sudah menjadi ikon Kota Pahlawan ini,” kata Baktiono, Kamis (03/08/2023)

Baca Juga: Komisi C DPRD Surabaya Dukung Langkah Tegas Pemkot Terkait Jukir di Minimarket

Baktiono beralasan jika area wisata itu nanti bisa menjadi ajang nostalgia bagi warga Kota Surabaya.

“Karena nama Taman Remaja Surabaya sudah menjadi cerita ke anak dan cucunya,” terang Baktiono.

Lebih lanjut, legislator Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya ini mengatakan bahwa siapapun kontraktornya yang akan menggarap revitalisasi tersebut, Komisi C berharap agar bisa mongkombinasikan dengan keberadaan Taman Hiburan Rakyat (THR).

Baca Juga: Komisi C DPRD Surabaya Minta Warga Pantau Tak Ada Lagi Pungutan di Sekolah

“Konsepnya bisa seperti yang disampaikan oleh Walikota Eri Cahyadi. Dari beberapa bangunan, ada konsep yang menghidupkan kembali kesenian ludruk dan sebagai pusat berkesenian lainnya,” papar Baktiono.

Politisi senior ini mennyatakan bahwa THR sudah ada lebih dulu sebelum TRS. Selain ikon kota, keduanya sudah menjadi sejarah di Kota Surabaya.

“Karena THR ini sudah ada sejak 1950an lebih lama dari TRS. Bisa dihidupkan kembali.Silahkan siapa saja boleh, apakah investor lokal, investor luar daerah. Bahkan investor asingpun tidak masalah. Terpenting, nama TRS ini jangan diganti,” tegas Baktiono.

Baca Juga: Komisi C Desak Developer  Perumahan di Surabaya Barat Perbaiki Jalan Yono Suwoyo

Baktiono mengingatkan jangan sampai kejadiannya seperti Pasar Turi. Nanti kalau kejadian lama-lama berlarut. Maka, investor lain yang membangun di lahannya sendiri atau juga kerjasama dengan pedagang.

"Kasihan warga sendiri. Karena sudah ada pasar grosir dupak, ada juga pasar grosir surabaya. Kemudian Pasar Turi baru beroperasi. Hasilnya bisa tidak maksimal,” tutup Baktiono . (Adv)

Editor : Wasi

pusaran.net auto

Berita Lainnya

pusaran.net horizontal