Polisi Bekuk Dua Pengedar Sabu 8,3 Kilogram

avatar pusaran.net

Pusaran.Net - Dua orang pengedar sabu-sabu dibekuk Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polrestabes Surabaya. Yakni wanita berinisial YR dan pria berinisial SS.

Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo mengatakan, kedua pelaku merupakan kurir dengan jaringan yang berbeda. Keduanya juga bukan warga Kota Surabaya.

"Yang perempuan (YR), barangnya (narkoba) dari Surabaya ke Jakarta, ini jaringan yang pertama. Untuk jaringan yang kedua ini cowok, inisial SS, diedarkan dari Bandung ke Surabaya," terang Hartoyo kepada awak media saat press release, Senin (15/3/2021).

Lantas, bagaimana pengakuan dari keduanya?

YR mengaku, baru pertama kali menjadi kurir narkoba lantaran menganggur selama setahun akibat Pandemi Covid-19.

"Baru sekali menjual, disuruh sama atasan saya. Ke Jakarta lewat jalur darat. Karena Covid-19, saya kerja begini (menjadi kurir)," aku wanita berusia 44 tahun itu.

Dalam memperoleh dan mengirim sabu-sabu itu, YR mengaku tak pernah berkomunikasi langsung dengan atasannya. Untuk wajah dan identitas atasannya itu pun YR tak tahu menahu. Ia hanya menyampaikan bahwa atasannya langsung menghubunginya melaluo telepon seluler agar segera mengirimkan barang haram itu.

"Saya tidak pernah ketemu bos saya, komunikasinya lewat telepon saja," imbuh wanita asal Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, DKI Jakarta itu.

Sedangkan, SS mengaku sudah beberapa kali mengedarkan sabu-sabu dengan pengiriman dan lokasi yang berbeda-beda. "Sekitar 3x, Pak," akunya, lalu menunduk.

SS mengaku kapok usai betis kanannya ditembus timah panas dari polisi. Sebab, saat akan ditangkap di Kota Semarang, SS berupaya melarikan diri dengan mengendadai mobil Toyota Innova hitam yang dikendarainya.

Wakasatreskoba Polrestabes Surabaya, Kompol Heru Dwi Purnomo mengatakan pihaknya terpaksa menembak kaki kanan pelaku usai SS berupaya kabur saat berada di pintu tol Kalikangkung Semarang.

"Saat itu, kita sampaikan kami dari kepolisian, tapi SS berusaha kabur dengan menabrak palang pintu tol, lalu melarikan diri. Beruntung tidak ada anggota yang terluka, karena sempat menghadang SS. Kemudian, kami berikan tembakan peringatan dan menembak ke arah mobil korban yang mengenai pintu depan sisi kanan," terangnya.

Untuk barang bukti narkoba siap edar langsung dibuang SS begitu saja. Namun, dapat diketahui Heru dan sejumlah personelnya.

"Sabu yang dibuang di area tol dapat kami temukan, lalu kami amankan. Lalu, kami cari SS pada sore harinya pada tanggal 4 Mart 2021, kami tangkap di Kota Malang, tepatnya di Jalan Soekarno Hatta, tapi mobilnya ditinggal di Semarang," sambung polisi dengan satu melati dipundaknya itu.

Dari hasil pemeriksaan, kedua pelaku merupakan jaringan yang berbeda. Namun, masih berada dalam satu lingkup, yakni jaringan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Sayangnya, Heru enggan menjelaskan lebih detil dimana Lapas yang dimaksud lantaran masih dalam proses pengembangan.

"Masih kami kembangkan," tandasnya.

Selain menangkap kedua tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa 5 bungkus teh hijau tulisan Cina berisi sabu seberat 8,3 Kilogram, 400 pil Hi Five, sebuah kardus sepatu, sebuah dompet warna coklat, 2 buah smartphone, 2 buah kartu ATM, 1 pak klip kosong, sebuah tas kain warna hitam, dan sebuah mobil Kijang Innova.

Kedua tersangka juga dijerat pasal 112 ayat (2) dan 114 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman penjara maksimal seumur hidup.

Karena berusaha melarikan diri dan akan menabrak mobil kami sisi belakang, akibatnya bagian depan kiri mobil pelaku rusak, maka kami lakukan tindakan tegas menembak pelaku mengenai pintu sisi kanan depannya, itu kendaraan rental

"Kerja di bandara di jakarta bagian checkin, barangnya dari wilayah bogor, dari cibinong, lalu dibawa ke bandung dan akan diedarkan ke sby dan sekitarnya, kami kembangkan dan kami menduga ini jaringan antar lapas.

"Saya rasa sama semuanya, terkait imbalan sejumlah uang atau upah sbg kurir, sekali kirim bervariasi, ada yg 5jt, ada yg ratusan ribu, dari keterangan tsk 3kg sudah 3x pengiriman, untuk yang YR ini lebih kooperaif, tidak ada perlawanan,"pungkasnya. (pn1)

Editor : Redaksi

pusaran.net auto

Berita Lainnya

pusaran.net horizontal