Pusaran.net - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menerima laporan masyarakat terkait rumah tidak layak huni (rutilahu) pada Kamis (16/5) siang yang beralamat di Jl. Kaliasin 2/38, Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya.
Melalui pantauan di lapangan, Pimpinan DPRD Kota Surabaya ini langsung meninjau lokasi dan kondisi rumah milik Ibu Elly (64) yang dihuni bersama dua keluarga itu. Tampak kondisi atap yang sudah banyak bolong dan lapuk dikhawatirkan ambruk.
Baca Juga: DPRD Surabaya Dorong Pemkot Gencarkan Sertifikasi Halal bagi Pelaku UMKM
“Memang kita lihat tadi kondisi rumahnya darurat ya, minimal atapnya perlu diperbaiki dulu, harus segera dibantu karena khawatir juga roboh, kita tidak ingin tentunya Kota Surabaya kita ini ada warga kurang mampu yang rumahnya roboh lantaran butuh perbaikan tempat tinggal,” paparnya.
Menurut Reni, sapaan akrab legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki tanggung jawab dalam memperhatikan kesejahteraan warga, salah satunya adalah terkait dengan kebutuhan tempat tinggal.
“Pemerintah Kota punya alokasi anggaran rutilahu, prinsipnya adalah tidak boleh ada yang tidak tersentuh. Nah yang serupa dengan kondisi Bu Elly mungkin tidak hanya satu dua ya, bisa jadi di tempat yang lain ada juga yang mengalami,” ungkapnya.
Tokoh perempuan Kota Pahlawan tersebut mengatakan bahwa DPRD terus mendorong Pemkot Surabaya dalam memperhatikan masyarakat Kota Surabaya. Sebab, tambah dia, Pemkot Surabaya sudah memiliki alokasi anggaran bagi perbaikan rumah tidak layak huni.
“DPRD terus mendorong agar Pemerintah Kota dapat memberikan solusi dan jalan keluar terbaik. Pasti bisa, terkait anggaran itu bisa dicarikan apakah nantinya melalui APBD atau lewat BAZNAS maupun dana-dana sosial lainnya seperti juga dari CSR,” ungkapnya.
Baca Juga: DPRD Surabaya Minta PD Pasar Surya Maksimalkan Revitalisai Pasar
Di sisi lain, pemilik rumah, Ibu Elly, menyampaikan ketika hujan maka para penghuni rumah pun harus pindah tempat dan terkadang tidak tidur lantaran kondisi yang tidak memungkinkan istirahat dengan atap rumah yang bocor serta air yang ‘nyumber’ dari bawah rumah
“Kendalanya itu kalo bongkar sendiri gak bisa, uang gak ada, ya moga bisa diperbaiki dan gak sampe ambruk gitu,” harap ibu rumah tangga ini kepada Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti saat berdialog dan menceritakan langsung keluhan-keluhannya.
Usai meninjau lokasi rutilahu, dalam rangka mengawal aspirasi masyarakat hingga tuntas, Reni yang juga dikenal sebagai Calon Anggota Legislatif terpilih periode 2024-2029 tersebut juga mendatangi kantor Kecamatan Tegalsari untuk memastikan usulan dapat segera ditindaklanjuti.
Dalam keterangannya, ia juga mengingatkan agar warga yang kurang mampu tersebut tidak lagi dibebani perihal urusan bongkar rumah karena secara ekonomi mereka sudah sulit untuk menyewa tukang maka bila diperlukan dapat juga diperbantukan oleh petugas perlindungan masyarakat (linmas).
“Kita sampaikan agar persoalan ini segera dilakukan tindak lanjut. Jadi pihak kecamatan melakukan cek ke kelurahan terkait pengajuan dan alokasi bantuan melalui saluran apa nah lalu kapan itu bakal terlaksananya, jangan nunggu roboh,” tuturnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota Surabaya telah mengalokasikan terkait kebutuhan prioritas bagi keluarga miskin perihal program ‘Dandan Omah’ atau Rutilahu dengan sebanyak 1500 rumah akan dilakukan perbaikan pada tahun 2024 ini.(Adv)
Editor : Wasi