Legislator Mufti Anam: Implementasi 4 Pilar Jadi Modal Hadapi Tantangan Bangsa

avatar pusaran.net

Pusaran.Net – Anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Mufti Anam, kembali mengajak masyarakat untuk terus memahami dan menginternalisasi nilai-nilai dalam empat pilar kebangsaan ke kehidupan sehari-hari.

“Dengan pesan-pesan yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan, Insya Allah kita bisa selalu bersama-sama menghadapi berbagai tantangan bangsa,” ujar Mufti saat menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Pasuruan, belum lama ini, 21 Februari 2023.

Baca Juga: Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Mufti Anam Ajak Bumikan Pancasila

Acara diikuti oleh warga Pasuruan dari berbagai kelompok masyarakat, mulai komunitas perwakilan, majelis pengajian, santri, ormas keagamaan, dan kalangan anak muda.

Mufti Anam mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, bangsa Indonesia menghadapi beragam tantangan berat karena adanya pandemi. Berbagai sektor terdampak, mulai dari kesehatan, pendidikan, sosial, hingga ekonomi.

Saat ini, imbuh mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur tersebut, Indonesia memang memasuki fase pemulihan ekonomi. Meski demikian, masih terdapat berbagai tantangan bangsa yang tidsk mudah. “Maka diperlukan internalisasi empat pilar kebangsaan di setiap lini kehidupan bermasyarakat kita,” ujar Mufti.

Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut, jelas Mufti, adalah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Konsolidasi empat pilar ini pertama kali dilakukan oleh Almarhum Taufiq Kiemas saat tokoh kelahiran Sumatera itu menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2009-2014.

“Berbagai dinamika perkembangan zaman memang menggerus nilai-nilai kita sebagai manusia Indonesia. Untungnya kita punya modal penting yaitu empat pilar kebangsaan yang saya kira semakin relevan dan kita butuhkan di masa sulit seperti pandemi Covid-19,” ujar Mufti Anam.

Baca Juga: Anggota DPR Mufti Anam Dorong Pertamina Geothermal Energy Terus Kembangkan Energi Bersih

Mufti memaparkan, salah satu dari empat pilar itu adalah Pancasila, ideologi bangsa, falsafah hidup, dan dasar negara, yang digali Bung Karno dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa Indonesia. Pancasila pertama kali dicetuskan Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945.

“Pancasila itu memang bersumber atau berasal dari rakyat Indonesia sendiri,” jelasnya.

Dari Pancasila, lanjut Mufti, kita bisa menggali nilai gotong royong yang bisa diimplementasikan dalam pemulihan ekonomi.

“Misalnya bagaimana kita bersama-sama membantu UMKM. Yang mampu, ayo beli produk UMKM dan produk dalam negeri. Itulah namanya gotong royong,” jelasnya.

Baca Juga: DPR Dukung Eksistensi BTN dalam Pemenuhan Pembiayaan Rumah Rakyat

Jika semua bersama-sama melaksanakan tindakan sederhana itu, papar Mufti, niscaya ekonomi rakyat akan berderap kencang.

“Sehingga pemulihan ekonomi bisa lebih cepat dilakukan,” ujar mantan aktivis Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) tersebut.

Tak lupa, Mufti mengajak warga untuk selalu menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama. ”Meski berbeda agama, meski berbeda suku; kita berada dalam satu rumah besar: Indonesia tercinta. Kalau kita bertengkar karena beda agama, negara tidak akan bisa maju, daerah kita tidak akan bisa maju,” ujarnya.(pn2).

Editor : Wasi

pusaran.net auto

Berita Lainnya

pusaran.net horizontal