Kemenparekraf Gelar Game Seed di Lima Kota

pusaran.net

Pusaran.Net - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) menggelar GameSeed, ajang inkubasi dan akselerasi bagi game developer lokal di Indonesia. Setelah sukses digelar di Bandung, Kota Surabaya menjadi destinasi kedua yang tak kalah seru. Banyak peluang bagi game developer lokal untuk mendunia.

“Untuk GameSeed edisi Surabaya ini, kami mengundang studio-studio yang berfokus pada penjualan game di Indonesia, kontennya juga Indonesia. Seperti game Selera Nusantara yang bahkan ada brand-brand micin khas Indonesia-nya,” kata Program Manager AGI Ken Natasha dalam rilisnya, Sabtu (8/4/2023)

Baca juga: Ini Daftar Pemenang Kejurprov Esports ESI Jatim 2023

GameSeed adalah program inkubasi dan akselerasi bagi para pengembang game di Indonesia. Program tersebut berfokus memberi pendampingan bagi game developer lokal untuk menemukan business model yang tepat bagi game mereka. GameSeed juga mempertemukan studio game yang sudah mapan dengan para perintis game. Salah satunya Gaco Game, studio dari Solo yang merilis game Epic Conquest.

Ken Natasha mengatakan, Kota Surabaya punya potensi yang besar. Salah satunya karena Surabaya memiliki sejumlah kampus teknologi yang bagus seperti Institut Teknologi 10 Nopember (ITS), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). “GameSeed Surabaya sebagian besar peserta memang mahasiswa, tapi tadi kita lihat banyak game developer baru yang muncul,” kata Ken Natasha.

Hal serupa diungkapkan advisor AGI Ami Raditya. Ami mengatakan, Kota Pahlawan punya peluang menjadi kota produsen game yang potensial. Beberapa game developer global juga lahir di Kota Surabaya. Salah satunya studio Mojiken yang menelurkan banyak game-game top seperti A Space for the Unbound hingga Ultra Space Battle Brawl. A Space for the Unbound bahkan banyak mendapat review positif oleh media-media besar Inggris dan Amerika Serikat.

Baca juga: Jaring Atlet Esports Berkualitas, ESI Jatim Gelar Kejurprov di Blitar

“Beberapa game developer dari Malang, Klaten, juga rela datang ke Surabaya demi GameSeed. Bukti bahwa game developer lokal sangat membutuhkan pendampingan dan fasilitasi dari AGI dan Kemenparekraf. Negara hadir untuk para pengembang game,” kata Ami Raditya.

Dalam menggelar GameSeed, AGI menggandeng komunitas pemain game dan kreator game, Indie Games Group Indonesia (IGGI). Komunitas yang juga didukung oleh Google Indonesia ini yang menjembatani antara game developer dan end user. Sebab, Kemenparekraf atau AGI yang selama ini berfokus pada kebijakan dan regulasi memiliki keterbatasan sumber daya jika harus menjangkau hingga level customer.

Baca juga: Relawan Erick Thohir Gelar Turnamen Mobile Legend, Fokus Bangun Ekosistem Esports

Ami Raditya mengatakan, banyak cara bagi game developer lokal untuk berkembang. Selama ini, tak sedikit kreator game yang mengeluhkan budget marketing. Untuk bisa tampil di halaman depan Google PlayStore, mereka harus mengeluarkan dana. Dan itu tidak kecil.

“Tapi dari Game Seed mereka bisa belajar, seperti yang dikisahkan teman-teman Gaco Game, bahwa komunitas bisa membantu memasarkan game mereka. Karena begitu rilis, dia bisa langsung dimainkan di komunitas. Dari situ developer dan komunitas bisa saling bertumbuh bersama karena kolaborasi sembari pemerintah bisa fokus untuk terus memperbaiki ekosistemnya,” katanya.(pn1)

Editor : Wasi

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru