pusaran.net – Rombongan anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan dan revitalisasi pasar yang sedang berlangsung. Berdasarkan laporan, progres pembangunan telah mencapai 90 persen dan ditargetkan rampung pada 16 Mei 2025.
Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Faridz Afif mengatakan, pembagunan sisi utara pasar Kembang telah rampung. Saat ini hanya tinggal menunggu peresmian dari Wali Kota Surabaya.
Baca Juga: Revitalisasi Pasar Unggas Keputran, 308 Pedagang Pindah Masuk ke dalam TPS
“Sisi utara sudah selesai semua, tinggal peresmian ya, Pak Dirut,” katanya kepada wartawan usai lakukan kunjungan di pasar Kembang.
Menurut Faridz, masih terdapat sejumlah pekerjaan di sisi selatan pasar yang belum rampung, namun sudah ada koordinasi lanjutan terkait penyelesaian proyek ini, termasuk rencana bantuan pembangunan dari pihak Bank Jatim.
Faridz bepandangan bahwa penataan pasar agar lebih rapi dan representatif sangat pentig karena bisa menjadi salah satu ikon kota.
“Pasar Kembang ini adalah ikon Surabaya, jadi perlu banyak pembenahan, baik tampilan luar maupun fasilitas dalamnya. Kalau tempat baru, ya seperti meja-meja pedagang juga perlu ditata bagus,” ungkapnya.
Untuk itu, ia berharap tampilan baru pasar ini bisa memberikan kenyamanan bagi pedagang maupun pengunjung.
Di akhir keterangannya, Faridz menekankan perlunya evaluasi terhadap pengelolaan surat sewa stand agar tidak terjadi penyalahgunaan hak atau perpindahan tidak resmi.
“Selama ini klasik, ada yang sewa sampai 30 tahun, ini yang perlu kita cek lagi agar tidak kecolongan,” tegasnya.
Baca Juga: PD Pasar Surya Sosialisasikan Revitalisasi Pasar Keputran Selatan
Terkait nilai proyek, revitalisasi Pasar Kembang menelan anggaran sebesar Rp7,9 miliar. Progres pembangunan yang sudah mencapai 90 persen mendapat pendampingan hukum dari Kejari Perak.
“Alhamdulillah saat ini sudah didampingi juga oleh Datun Kejari Perak dan disepakati bahwa progres sudah 90 persen lebih. Tanggal 16 Mei ditargetkan selesai dan 17 Mei bisa dilakukan serah terima,” ujar perwakilan dari PD Pasar Surya.
Direktur Utama PD Pasar Surya, Agus Priyo, menambahkan bahwa kerja sama dengan Bank Jatim bukan dalam bentuk CSR, melainkan skema bisnis-ke-bisnis.
“Nantinya akan ada pengelolaan titik reklame yang keuntungannya dialokasikan untuk pembangunan lanjutan,” jelasnya. Dengan konsep ini, mereka berharap pembangunan bisa berlanjut tanpa mengandalkan APBD secara langsung.
Agus juga menjelaskan kapasitas pasar setelah revitalisasi. “Lantai 2 ada 260 unit kios, dan kalau ditambah hasil kerja sama dengan Bank Jatim, bisa mencapai 400 pedagang. Mereka bahkan minta tambah, artinya ini menunjukkan animo yang tinggi,” jelasnya.
Baca Juga: DPRD Surabaya Minta PD Pasar Surya Maksimalkan Revitalisai Pasar
Ia juga menekankan bahwa penataan ulang sudah dilakukan termasuk sistem monetisasi, sistem ekonomi pasar, serta pembenahan dokumen legalitas pemilik stand agar tidak terjadi penyalahgunaan sewa jangka panjang.
Mengenai fasilitas umum, termasuk parkir dan keamanan, PD Pasar telah menyiapkan ruang parkir untuk 40-50 mobil dan area motor yang fleksibel, meski sebagian lahan parkir terpotong oleh pembangunan tangki air darurat.
“Tangki itu dibangun sebagai antisipasi bencana seperti kebakaran,” pungkas Agus. (ADV)
Editor : Wasi