pusaran.net - Seorang babysitter atau pengasuh bayi diduga mencekoki seorang bayi atau balita dengan obat penggemuk badan dan penambah nafsu makan selama satu tahun. Akibatnya, bayi yang diduga baru berumur dua tahun itu pun mengalami moon face atau wajah membulat 'bengkak' seperti 'bulan' serta komplikasi lainnya.
Terungkapnya kasus ini berawal dari postingan Instagram dengan akun @linggra.k. Dalam postingan yang diunggah pada 6 Oktober itu, sang pemilik akun menceritakan kisah sedih tentang nasib yang dialami oleh sang anak selama satu tahun belakangan.
Baca Juga: Kapolda Jatim Ingatkan Perguruan Silat Patuhi Maklumat Aman Suro 2025
Akun yang diduga milik orangtua sang bayi ini awalnya memperlihatkan tentang penggalan foto-foto yang dijadikan video. Foto-foto yang diunggah itu, memperlihatkan deretan obat-obatan berwarna biru dan oranye. Dalam foto tersebut diberikan caption äda yang tahu ini obat apa?"...
Pada foto selanjutnya, ia pun menjelaskan lewat caption foto, bahwa pil berwarna biru dan oranye itu adalah obat deksametason dan pronicy. Obat keras untuk kalangan dewasa. äpa jadinya akali diminumkan ke baby?"tulis akun linggra.k.
Lalu dalam foto selanjutnya, terlihat pemilik akun melakukan penelusuran obat-obatan yang ditemukannya itu di market place. Pada unggah itu pun diberikan caption "ternyata disalah gunakan buat obat penggemuk dan penambah nafsu makan...tapi ini pun posisi dosis dewasa. bukan buat anak-anak".
Dalam postingan selanjutnya, ia lantas menjelaskan bahwa saat hari ke 9 setelah pemberhentian obat itu sang anak malah menjadi rop. sang bayi diketahui tidak mau makan, minum, bahkan untuk tidur sekali pun. "Gak kuat untuk ngapa-ngapa (tidak kuat beraktifitas),"tulisnya.
Mengetahui hal tersebut, sang bayi lantas dibawa ke rumah sakit. Dan dari ini lah diketahui, jika sang bayi, menurut dokter, tidak kuat bergerak karena tidak memiliki hormon kortisol. Hormon sang anak bermasalah, lantaran pemakaian obat-obatan selama 1 tahun itu berakibat pada andrenocorticotropic sang bayi yang tidak bisa menghasilkan hormon kortisol.
Kasus ini pun, diakui oleh pemilik akun telah dilaporkan ke Polda Jatim.
Dikonfirmasi terkait dengan kasus ini, Direktur Direktorat Kriminal Umum Kombes Pol Farman pun membenarkan bahwa penyidik telah melakukan penyelidikan atas kasus ini. Ia menyebut, motif tersangka sengaja memberikan dua jenis obat yang bukan peruntukan terhadap korban karena menginginkan tubuh bayi menjadi gemuk dan selalu tenang.
Baca Juga: Polda Jatim Siagaka 21.501 Personel untuk Operasi Aman Suro
"Motif sementara yang disampaikan oleh pelaku ini, alasannya ingin membuat anak ini menjadi lebih gemuk. Tapi dia tidak memiliki latar belakang bidang medis," ujarnya, Senin (14/10/2024).
Ia menyebtu, pelaku memperoleh pasokan obat tersebut dari situs belanja online. Pengetahuan terbatas akan penggunaan obat keras tersebut juga diperolehnya dari informasi liar dari beberapa orang temannya sesama babysitter.
"Pengetahuan obat dia mengakui berdasarkan informasi dari teman-temannya sesama babysitter. Pengakuannya baru kepada anak ini. Iya selama setahun," pungkasnya.
Postingan ini pun dikomentari oleh netizen:
Baca Juga: 2 Pekerja di Sidoarjo Tewas Keracunan Zat Kimia Saat Lakukan Ini
@fenny_m 3 hari, dari yg saya baca, ketauan saat cek ke dokter wajah anaknya bengkak. Moon face, Bengkaknya ga wajar kaya minum suatu obat. Dan dicek bener. Sebaiknya kalo curiga, bawa ke dokter mom. Jgn smp telat,.
@md.hapsari, Kayaknya mungkin klo anakku kayak obat tidur gt Bun...udah 3 bulan lalu... Skrg puji Tuhan anaknya udah happy lagi..matanya udah mulai berbinar. sebelumnya kayak sayu gt dan gimanaa gt tatapan matanya... Cm sudah ku berhentikan pengasuhnya ini.
@ayuraafm, Sbg apoteker sedih bgt liat ini. Setahun loh konsumsi kortikosteroid & antihistamin tanpa pengawasan. Please jangan cari side efek di obat tanpa adanya pengawasan apalagi cuma karena pengen anaknya nafsu makan (pn3).
Editor : Wasi