pusaran.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mewisuda 1.150 wisudawan/wisudawati Sekolah Lanjut Usia Tangguh (Selantang) Tahun 2024. Prosesi wisuda tersebut digelar di Convention Hall Jalan Arief Rahman Hakim Surabaya, Kamis (19/9/2024).
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menuturkan bahwa program ini memiliki peran penting dalam meningkatkan harapan hidup dan kesejahteraan lansia. Yakni, dengan mempertemukan mereka satu sama lain melalui program Sekolah Lansia Tangguh.
Baca Juga: Jadi Anggota GNLC Pertama di RI, Surabaya Siap Berbagi Praktik Terbaik dalam Konferensi UNESCO
“Lansia harus memiliki harapan hidup yang panjang, dan salah satu caranya adalah dengan bertemu sesama lansia. Hari ini, kita wisuda Selantang untuk mereka,” kata Wali Kota Eri usai acara wisuda Selantang.
Wali Kota Eri menyampaikan bahwa melalui program Selantang, para lansia tidak hanya diharapkan merasa bermanfaat. Tetapi mereka juga tetap merasa berdaya guna di tengah masyarakat. “Jadi, Sekolah Lansia Tangguh itu agar bagaimana mereka tidak merasa sendiri dan merasa tetap bisa bermanfaat untuk orang lain," tuturnya.
Ia juga menjelaskan bahwa program Selantang saat ini sudah berjalan di 31 kecamatan Surabaya. Namun di tahun depan, Pemkot Surabaya berencana memperluas cakupan program ini hingga ke tingkat RW.
“Insyaallah di tahun depan Selantang akan kita adakan di setiap RW. Karena Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), sudah ada di setiap Balai RW," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada para lansia yang telah berkontribusi besar dalam pembangunan Surabaya.
“Karena Surabaya tidak bisa dilepaskan dari peran para lansia. Surabaya menjadi hebat karena mereka yang merintisnya,” ungkapnya.
Wali Kota Eri juga mengungkapkan perasaan bahagianya saat menghadiri wisuda Selantang. Ia menganggap para lansia yang hadir sebagai figur orang tua bagi dirinya, mengingat ayahanda dan mertuanya telah meninggal dunia.
Baca Juga: AMH Award 2024, Pemkot Surabaya Raih Penghargaan Kategori Siaran Pers
“Beliau-beliau ini seperti orang tua saya sendiri. Abah dan mertua saya sudah meninggal, jadi beliau-beliau ini adalah pengganti orang tua saya,” katanya dengan haru.
Sebagai bentuk penghormatan, Wali Kota Eri berpesan kepada para generasi muda di Surabaya untuk lebih menghargai dan menghormati para lansia. Ia berharap anak-anak muda membiasakan diri untuk tidak hanya menyapa orang tua, tetapi juga berhenti sejenak dan mencium tangan mereka sebagai bentuk penghormatan.
“Anak-anak sekarang harus membiasakan diri untuk tidak sekadar menyapa saat bertemu orang tua, tetapi berhenti dan mencium tangan mereka. Itu akhlak yang bagus, dan saya akan memulainya melalui Kampung Pancasila,” tambahnya.
Sementara dalam laporannya, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para lansia yang telah menunjukkan semangat luar biasa dalam mengikuti program Selantang.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Gerakan Pangan Murah, Ini Tujuannya
“Awalnya program ini bergerak di 31 kecamatan, tetapi tahun depan kami berharap bisa menjangkau 153 kelurahan, bahkan hingga 1.400 RW. Semangat lansia di Surabaya luar biasa, usia tidak menjadi halangan untuk terus bergerak,” ujar Bunda Rini.
Bunda Rini juga mengungkapkan rasa kagumnya terhadap semangat para lansia yang justru menjadi inspirasi bagi para generasi muda
“Saya yang masih 45 tahun itu kadang merasa lelah ketika banyak kegiatan. Tetapi ketika melihat njenengan (anda), yang usia sudah tidak muda tetapi semangatnya luar biasa, itu menjadi inspirasi bagi saya dan generasi muda lainnya,” katanya.
Bunda Rini berharap agar para lansia selalu diberikan kesehatan dan kekuatan untuk terus bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. “Semoga njenengan semua selalu diberi kesehatan, kekuatan, dan tetap bersemangat,” pungkasnya. (pn1)
Editor : Wasi