Warga Surabaya Bangga

Siswa SMAN 17 jadi Pasukan Penurunan Bendera dalam HUT ke-79 RI di IKN

avatar pusaran.net
pusaran.net - Warga Kota Surabaya harus bangga kepada Rahdisty Syawalia Yogi, karena ia terpilih menjadi Tim Pasukan Indonesia Maju yang bertugas sebagai pasukan penurunan bendera dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (17/8/2024)
 

Rahdisty merupakan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) perwakilan dari Surabaya, Jawa Timur, yang terpilih di tingkat nasional dalam pelaksanaan rangkai upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI di IKN. 

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu mengatakan, bahwa saat ini Rahdisty bertugas di Tim 8 dalam upacara penurunan bendera di IKN. “Ya, dia bertugas di Tim 8 upacara penurunan bendera di IKN. Sebagai arek Suroboyo tentunya bangga (Rahdisty) bisa mengikuti upacara yang pertama kalinya di ibu kota negara baru di tahun 2024 ini,” kata Maria.

Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Kukuhkan 97 Anggota Paskibraka Surabaya 2024

Maria menjelaskan, siswa kelas X SMA Negeri 17 Surabaya ini adalah satu-satunya Paskibraka asal Surabaya, Jatim yang terpilih sebagai paskibraka tingkat nasional dalam HUT ke-79 RI tahun 2024.

“Jadi dia belum sempat bertugas di Surabaya, akan tetapi langsung terpilih bertugas di nasional. Dia menjalani karantina mulai tanggal 3 Juli sampai sekarang,” kata Maria. 

Maria berharap, terpilihnya Rahdisty sebagai pasukan penurunan bendera di upacara kali ini, bisa berbagi pengalaman kepada warga, khususnya arek-arek Suroboyo ke depannya. “Harapannya, ketika kembali ke Surabaya nanti dia mendapatkan pengalaman dan dapat berbagi pengalamannya menjadi petugas penurunan bendera di IKN,” harapnya. 

Sementara itu, Kepala SMAN 17, Elis Ristyorini turut bangga atas terpilihnya Rahdisty sebagai tim paskibraka nasional di IKN. Elis menyebutkan, sebelum lolos sebagai tim paskibraka tingkat nasional, Rahdisty mengikuti berbagai tahap seleksi mulai dari tingkat kota. 

Elis menjelaskan, saat itu ada empat orang siswa dari SMAN 17 Surabaya yang lolos dalam seleksi paskibraka di tingkat kota. Setelah lolos di tingkat kota, satu diantara yakni Rahdisty, diikutkan ke dalam seleksi paskibraka di tingkat provinsi. Setelah berhasil di tingkat provinsi, kemudian, Rahdisty diikutkan seleksi di tingkat nasional hingga akhirnya lolos menjadi satu-satunya paskibraka yang mewakili Surabaya, Jatim di tingkat pusat.

Baca Juga: Tiga Pelajar Surabaya Lolos Seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi dan Nasional

“Jadi yang bertugas di tingkat kota hari ini ada tiga orang, kemudian di tingkat nasional ada Rahdisty. Ini bukan sekadar kebanggan, akan tetapi juga menjadi motivasi bagi teman-temannya. Bukan hanya pada teman-temannya, akan tetapi juga bagi bapak-ibu gurunya,” kata Elis. 

Elis menerangkan, Rahdisty adalah sosok siswa yang disiplin di sekolahnya. Sejak awal masuk SMAN 17, siswa yang sebentar lagi menjalani pendidikan kelas XI itu sudah tertarik dengan kegiatan ekstrakurikuler paskibra. Oleh karena itu, Elis tak heran jika muridnya itu bisa sampai lolos sebagai paskibraka di tingkat nasional. 

“Dari sisi kedisiplinan memang sudah terbentuk sejak awal. Anaknya juga sopan, dan sisi karakter kedisiplinannya sudah terbentuk. Dari segi akademik, Rahdisty juga tidak pernah ada masalah,” terangnya. 

Baca Juga: Ingin Jadi Paskibraka di Surabaya Tahun 2024, Begini Cara Pendaftarannya!

Dirinya berharap, prestasi yang diraih oleh Rahdisty kali ini bisa menjadi motivasi dan contoh bagi teman-temannya di sekolah. “Anak-anak merasa bangga, ternyata bisa, meskipun SMA 17 ini berada di pinggir begitu, ternyata bisa berprestasi di tingkat nasional selama kita mau, kami harap ini bisa menjadi contoh bagi yang lainnya,” harapnya. 

Ia menambahkan, sebagai penunjang prestasi, SMAN 17 Surabaya juga menerapkan pendidikan karakter kepada siswa. Karena menurutnya, pendidikan karakter itu penting untuk mengatasi perkembangan lingkungan remaja di zaman sekarang. 

“Kami di SMAN 17 itu sepakat, yang diutamakan adalah pendidikan karakternya. Kami yakin, kalau karakter sudah terbentuk dengan baik, otomatis disiplinnya ada, kemampuan akademik dan non akademiknya juga mengiringi,” pungkasnya. (pn2)

Editor : Wasi

pusaran.net auto

Berita Lainnya

pusaran.net horizontal