Pusaran.net - Group Band asal Surabaya, Baskara Baswara luncurkan single terbarunya yang berjudul "Tuan Tahu". Lagu ini menyindir pimpinan perusahaan yang toxic dan semena-mena terhadap karyawannya
Baca Juga: Jelang Natal, Jalan Protokol Surabaya Dihiasi Ornamen Tematik
Vokalis Umar Jamil menjelaskan, yang menjadi ciri khas dari lagu-lagu Baskara Baswara adalah liriknya yang cenderung satire, namun universal.
Yang membedakan kita itu lebih pada lirik-liriknua yang satire atau berisi sindiran-sindiran, tapi universal," kata Umar disela cara launching yang digelar di Transnet Reborn, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jumat (16/2/2024) malam.
Pada acara launching tersebut, band berisikan delapan personel tersebut memperkenalkan lima single garapannya.
Baca Juga: Tunnel TIJ-KBS Masa Pemeliharaan, Pemkot Surabaya Siapkan Video Mapping Satwa di Dalamnya
Selain 'Tuan Tahu Jawabnya' Baskara Baswara juga memiliki satu single berjudul 'Basirah' yang liriknya mengulas terkait Tragedi Kanjuruhan, Malang yang menewaskan ratusan suporter Aremania. Secara keseluruhan, kata Umar, Baskara Baswara telah memiliki delapan single.
Tiga di antaranya diciptakan bersama personel lama. Termasuk di dalamnya single berjudul 'Basirah.' Semantara untuk formasi baru, Baskara Baswara baru memiliki lima single. Umar berharap, band beraliran folk alternative tersebut bisa segera memiliki album.
"Album pertama rencana sudah ada. Gak mungkin abis ini stop, karena kita pengen berkarya sebanyak mungkin. Kita memang ke depan rencananya (bikin) album," ujarnya.
Baca Juga: SIER Raih Dua Penghargaan Bergengsi TOP DIGITAL Awards 2024
Pemilihan nama Baskara Baswara juga bukan tanpa alasan. Basis Baskara Baswara, Dafa menjelaskan, nama tersebut memiliki arti cahaya dari kegelapan. Nama tersebut juga terinspirasi dari Tragedi Kanjuruhan yang tercatat sebagai peristiwa gelap dalam dunia sepakbola. Setelah peristiwa tersebut, diharapakan ada cahaya yang bisa membawa peraepakbolaan tanah air menjadi lebih cerah.
"Karena memang band ini awalnya dulu project-an pas Tragedi Kanjuruhan itu. Sampai akhirnya bisa berbentuk band. Sebagai band kita juga berharap terus bersinar seperti cahaya," ucapnya.(pn1)
Editor : Wasi