Wisata heritage di area kota lama itu terbagi menjadi empat zona, yakni zona Eropa, Pecinan, Arab, dan Melayu. Di zona Pecinan, Arab, dan Melayu dahulu adalah menjadi pusat perekonomian. Banyak toko-toko yang didirikan etnis Tionghoa di sepanjang Jalan Kya-Kya Kembang Jepun. Serta, banyak saudagar dari Arab dan negara timur yang berdagang.
Tahun 2023 lalu, Pemkot Surabaya memulai revitalisasi di kawasan Kya-Kya Kembang Jepun. Dekorasi ditambahkan dengan lampion, menyediakan lapak UMKM yang di buka setiap akhir pekan di Kya-Kya Reborn, serta gambar mural aktivitas etnis Tionghoa menjadi titik kumpul untuk berswafoto. Kini dipasang pula papan nama toko berbahasa Mandarin.
Baca Juga: HUT TNI Ke-79, Garnisun Tetap III Surabaya Gelar Kejurnas Tarung Bebas Indonesia
Saat ini, Pemkot Surabaya terus mempercantik kawasan wisata heritage itu. Pemkot Surabaya melakukan revitalisasi di kawasan Eropa dengan penataan beberapa fasilitas. Di kawasan Eropa sendiri, ada banyak titik yang bisa dikunjungi pelancong untuk menikmati ragam cerita bersejarah di kawasan kota lama. Bahkan, para pelancong dapat dengan mudah bergeser ke zona lainnya seusai menjelajah di zona Eropa.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah mengatakan Pemkot Surabaya telah mempermudah konektivitas kota lama dengan para wisatawan. Yaitu, melalui armada transportasi umum Suroboyo Bus dan Wira-Wiri Suroboyo. Para pelancong dapat memulai perjalannya melalui centerpoint di Taman Sejarah Surabaya.
“Di Taman Sejarah juga sedang proses pengerjaan revitalisasi oleh Disperkim Surabaya. Ada area bermain basket, nanti akan ditambahkan playground, mungkin ditambah F&B, kemudian narasi cerita sejarah tentang kota lama juga akan di tampilkan di sana,” kata Hidayat Syah, Selasa (16/1/2024).
Beberapa titik menarik di kawasan Eropa dapat dimulai dari Taman Sejarah Surabaya. Selanjutnya, para pelancong bisa dengan mudah bergeser dan mengunjungi lokasi lainnya. Seperti mengunjungi Gedung Internatio, Gedung Cerutu, Pabrik Limun (Siropen), Museum Hoofdbureau, PTPN IX, Posbloc Surabaya (Kantor Pos Kebonrojo), Sentra Wisata Kuliner (SWK) Kasuari, De Javasche Bank, Telkom Garuda, Jembatan Merah Plaza (JMP), Jembatan Merah, Penjara Kalisosok, dan Orlando Es Krim.
“Di sekitar Taman Sejarah Surabaya banyak sekali bangunan cagar budaya. Para pelancong bisa dengan mudah bergeser ke Jalan Rajawali, Veteran, dan seterusnya yang masuk dalam kawasan dengan tema Eropa,” terangnya.
Baca Juga: Kota Surabaya Masuk Sebagai Kandidat Kota Sehat Dunia Akreditasi WHO SEARO
Selain itu, Hidayat Syah menjelaskan pada revitalisasi tahap satu ini, beberapa jalan aspal yang menjadi titik strategis itu rencananya akan di ubah dan dipasang cobblestone oleh DSDABM Surabaya. Akan di pasang pula penanda atau identitas bertemakan visualisasi bergaya Eropa. Selanjutnya akan dilakukan perapian vegetasi agar dapat menonjolkan keunikan bagunan lawas gaya Eropa.
“Eropa street furniture akan dimasukkan di sana, misalkan warna, bentuk, dan PJU. Kemudian akan ada perapian vegetasi karena nanti yang akan ditonjolkan adalah keunikan bangunan lawas gaya Eropa,” jelasnya.
Dengan demikian, kawasan kota lama di zona Eropa akan cocok dikunjungi hingga malam hari. Apalagi, kawasan Eropa berdekatan dengan kawasan Pecinan yang berhiaskan dekorasi khas Chinatown. Para pelancong dengan mudah bisa melewati Jembatan Merah Surabaya, kemudian menuju kawasan Kya-Kya Kembang Jepun.
“Harapannya bisa hidup sampai malam hari. Cuma nanti akan berbeda aktivitasnya,” ujarnya.
Baca Juga: Kota Surabaya Masuk Sebagai Kandidat Kota Sehat Dunia Akreditasi WHO SEARO
Hidayat Syah menerangkan, selain mempermudah para pelancong bertandang ke kota lama dengan transportasi umum, Pemkot Surabaya juga memberikan ruang bagi para komunitas maupun agen tour dan travel menyediakan paket wisata. Salah satunya adalah walking tour yang digelar oleh agen tour dan travel dan beberapa komunitas yang ada di Kota Pahlawan.
Paket wisata yang sudah dijalankan seperti dari BersukaRia Walk dan Surabaya Walking Tour by Roodebrug. BersukaRia Walk menyediakan rute dari Taman Jayengrono - Jembatan Merah - Bangunan Bersejarah di Jalan Rajawali - Gedung Internatio - Gedung Telkom - Penjara Kalisosok - De Javasche Bank.
“Sedangkan Surabaya Walking Tour by Roodeburg menyediakan rute dari Taman Jayengrono - Viaduct Ex Halte Trem - Museum Hoofdbureau - bangunan bersejarah di Jalan Jembatan Merah, dan Jalan Veteran - Pos Bloc,” pungkasnya. (pn3)