Pusaran.Net - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bakal membangun monumen Reog Ponorogo yang besar dan tingginha mengalahkan Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali.
Sugiri mengungkapkan, monumen tersebut akan menjadi legacy karena Ponorogo hendak menjadi kota wisata edukasi dan budaya yang bisa menjadi rujukan wisatawan.
Baca Juga: Kirab Api Porprov Jatim IX 2025 Tiba di Kota Malang
“Jadi di sana saya punya monumen pop yang di bawahnya sedang kami rencanakan untuk menjadi museum peradaban, menjadi perjalanan waktu Ponorogo lahir sampai ekonomi, pendidikan, budaya, pertanian semuanya tertata secara literatur di sana, ada literasi di sana sehingga orang tidak melihat reog sebagai budaya tapi ini pendidikan,” ujarnya di Surabaya, Sabtu (15/10/2022).
Sebagai orang yang merasa lahir di kabupaten besar, Bupati Sugiri segera menggelar peletakkan batu pertama monumen yang tingginya 126 meter dan diklaim lebih tinggi dari GWK serta memiliki pemandangan 360 derajat oleh Gubernur Jatim.
“Kalau Garuda Wisnu Kencana kan 121 meter, kami 126 meter di atas bukit kapur yang kemudian nanti dekat sama Sarangan, sehingga kami ambil bukit kapur yang ada di ujung barat lautnya Ponorogo, sehingga menjadi gerbang wisata dari arah Sarangan, nanti kita kolaborasi dengan Magetan,” terang Sugiri.
Dengan monumen tertinggi di luas lahan 29 hektar tersebut, Sugiri yakin bakal membuat Ponorogo naik kelas dan mampu meningkatkan perekonomian warganya tanpa meninggalkan budaya asli daerahnya.
Baca Juga: World Expo 2025 Osaka, Jatim dan SIER Perkuat Posisi sebagai Mitra Investasi Global
“Dengan begitu maka secara organik UMKM akan tumbuh, kemudian orang akan datang maka pasti akan ada spending, akan ada belanja, ada pengeluaran uang di sana," ujarnya.
"Kemudian Ponorogo naik kelas tentunya akan menuju kota wisata. Saya mencanangkan wisata budaya dan santri. Ini sudah kami hitung matang,” imbuh pria yang menjabat sebagai Bupati Ponorogo sejak tahun 2021 tersebut.
Selain monumen terbesar tersebut, Sugiri Sancoko juga sedang menyelesaikan infrastruktur pengaspalan jalan desa dengan kualitas bagus sebagai warisannya kepada rakyatnya setelah menyelesaikan jabatannya sebagai Bupati Ponorogo.
Baca Juga: Presiden PKS dan Gubernur Jatim Bahas Kolaborasi Pembangunan Gerbang Baru Nusantara
“Kami mencoba perencanaan pembangunan tidak hanya asal-asalan sehingga masalah masa lalu yang kemudian tidak mampu menghadirkan infrastruktur yang awet, infrastruktur tidak baik itu kemudian tidak boleh terjadi, kami amputasiamputasi," ucapnya.
"Sudah selamat tinggal infrastruktur (tak baik) mari kita rencanakan secara matang dan kemudian secara yakin, dengan cara itu akan ada legacy yang baik,” tambah Bupati Sugiri. (pn1)
Editor : Wasi