Pusaran.Net - Mantan promotor sepakbola Nasional era tahun 90an, Sri Sajekti Sudjunadi mengaku menyesalkan atas tragedi maut yang terjadi dalam perhelatan olahraga sepak bola di Jawa Timur.
Diketahui era tahun 90an itu merupakan awal terbentuknya liga Indonesia yang disebut ole-ole, dimana dalam liga tersebut merupakan bergabungnya para club era perserikatan dan galatama.
Baca Juga: Obor Semangat Juang Atlit Porprov Jatim 2025 Memasuki Kab. Malang
Perempuan yang juga menjabat sebaga Ketua DPP Partai NasDem Koordinator Bidang Idiologi Partai NasDem itu berharap insiden yang mengakibatkan 127 nyawa manusia melayang itu tak terulang dalam sejarah sepak bola Indonesia.
"Ada peristiwa ini kesedihan bersama yang membuat saya terpukul. Kami semua menyampaikan duka mendalam atas kejadian di Stadion Kanjuruhan itu," ujar Sri Sajekti saat berkunjung ke DPW Partai NasDem Jawa Tengah, Minggu (2/10/2022).
Politisi perempuan enerjik itu mengaku terpukul atas tragedi yang menguras air mata tersebut.
“Dulu jauh sebelum ber-NasDem, tahun 90-an saya adalah salah satu promotor yang melahirkan Liga Indonesia. Tentu peristiwa ini membuat. Saya terpukul. Saya berharap kejadian seperti ini tidak akan terulang,” ucap perempuan yang akrab disapa Kak Jess itu.
Baca Juga: Api Obor Porprov Jatim, Emil Dardak : Simbol Semangat Juang dan Sportivitas
Dia mengaku mendapatkan kabar jika dalam peristiwa tersebut juga terdapat 6 anggota pengurus DPD partai NasDem Kota Malang yang turut menjadi korban.
"Dari laporan yang kami terima anggota kami (Partai NasDem) yang ada di Kota Malang ada 6 orang pada peristiwa kemarin turut hilang," kata Kak Jess
"Namun hingga update yang kita terima 3 diantaranya ditemukan dilaporkan dalam keadaan meninggal dunia, satu pulang kondisi selamat dan 2 masih dalam pencarian," imbuhnya.
Baca Juga: Persebaya Siap Mengarungi Musim Baru, Felipe Americo Kembali ke Surabaya
Saat ditanya apakah ada evaluasi terhadap kejadian peristiwa itu? Dia mengaku bahwa semua pihak yang terlibat harus duduk bersama dan berembuk.
"Semua pihak stake holder harus berembuk. Supporter sekarang kan sudah banyak yang sudah mulai dewas dan sudah bisa diajak untuk bersinergi serta diajak berembuk agar peristiwa tidak terulang," tegasnya. (pn1)
Editor : Wasi