Penyerangan Dua Banser di Kerawang, Ketua PBNU Minta Semua Pihak Tahan Diri

pusaran.net
Foto: Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf saat memberi keterangan kepada wartawan di kantor PCNU Surabaya, Senin (12/8/2024) malam.

pusaran.net - Video penyerangan dua anggota Banser yang disebut sedang mengawal kiai diserang kelompok lain di kawasan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (10/8/2024). Dari video viral yang beredar, dua Banser itu wajahnya babak belur akibat dipersekusi kelompok lain.

Menyikapi masalah ini Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf menduga adanya penyerangan tersebut karena sedang ramai tentang kontraversi nasab habaib saat ini. "Salah satunya terkait dengan kontraversi Baalawi," terangnya saat konferensi pers di kantor PCNU Surabaya, Senin (12/8) malam.

Baca juga: Gus Yahya: Jadi Pengurus NU itu bukan soal Viral

Menurut dia dalam hal ini memang ada perbedaan pendapat. "Ada yang punya pendapat begini dan begitu. Kita minta semua pihak saling menghormati perbedaan dan tidak menjadikan ini bahan olok-olok," tegasnya.

Lebih lanjut Gus Yahya sapaan akrabnya meminta agar semua pihak menahan diri. Dengan tak membuat pernyataan aneh-aneh yang bisa memicu reaksi emosional dari pihak lain.

Gus Yahya menambahkan untuk meredam ini sudah dirapatkan secara virtual. Yakni, antara PWNU Jabar, PCNU Karawang dan Bekasi.

Baca juga: PWNU se Indonesia Berkumpul di Surabaya Sepakat Menolak MLB

"Dan sudah mendapatkan gambaran, perkembangan kasusnya. Kita tahu ada penyerangan," lanjutnya.

Menurut Gus Yahya sudah sejak dari kemarin diintruksikan kepada pengurus NU di Jabar untuk menempuh jalur hukum. "Dan Alhamdulillah sekarang kepolisian sudah memproses," imbuhnya.

Baca juga: Ketum PBNU Respon Santai Isu MLB: Jelas Ilegal

Gus Yahya mengaku sudah mengintruksikan kepada jajaran pengurus Banser dan Ansor untuk menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian. Tak boleh melakukan tindakan sendiri, melakukan tindakan apapun dan agar taat pada hukum.

"Hormati perbedaan diantara kita dan tak melanjutkan artikiulasi saling mencemooh. Mudahan ini jadi pelajaran buat kita semua khususnya warga NU agar masalah ini tak terus dilanjutkan," pungkasnya. (pn3)

Editor : Wasi

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru