Pusaran.Net - Lima jurnalis di Surabaya mengalami penganiayaan dan intimidasi oleh puluhan orang tidak dikenal saat hendak melakukan peliputan penindakan diskotik Ibiza Club yang berlokasi di Jalan Simpang Dukuh, Kota Pahlawan.
Lima jurnalis tersebut yaitu M Rofik dari LensaIndonesia.com, Anggadia dari Beritajatim, Ali Masduki Pewarta Foto iNewsSurabaya.id, Didik Suhartono pewarta foto LKBN Antara dan Firman Rachmanudin wartawan iNews.id Surabaya. Mereka langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolrestabes Surabaya.
Baca juga: HUT Bhayangkara ke-79, Kapolda Jatim Soroti Integritas dan Profesionalisme
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana membenarkan kabar pelaporan tersebut. Mereka telah didampingi oleh Resmob.
"Nah ini kan tadi mereka menginformasikan, sedang laporan di Polrestabes saya minta didampingi Resmob," ujarnya, Jumat (20/1/2023).
Salah satu korban, Rofik mengatakan kejadian itu bermula saat ada seorang perempuan yang tidak diketahui identitasnya meminta Rofik untuk naik ke lantai lima. Perempuan itu berbicara dengan nada tinggi.
"Diminta naik dipanggil Wahyu, gak tau siapa Wahyu, dia ngomong dengan nada tinggi dan merendahkan," ujar dia.
Karena tidak merasa ada hubungan dengan seorang bernama Wahyu, Rofiq menolak. Ia hanya ingin mewawancarai dinas terkait, soal penyegelan diskotik.
Ketika berada di Loby gedung, ia dihampiri oleh beberapa orang yang tidak dikenal. Rofik mengenai dari mereka adalah anggota Pemuda Pancasila.
"Salah satu pernah ada yang menelepon saya kalau dia itu orang PP, pernah bertemu dengan saya, tiga orang turun, lima orang turun sampai beberapa orang," kata dia
Karena tidak mau meladeni mereka, Rofik pergi ke sebuah warung. Tiba-tiba perempuan yang meminta Rofik naik ke lantai lima, datang kembali dan bicara dengan nada tinggi serta memutar balikkan fakta.
"Orang-orang yang dari loby tadi datang, ada lebih dari sepuluh orang, setelah sempat berargumentasi, ada yang mengaku suaminya perempuan itu, lalu, belasan pria berbaju preman itu pun memukul saya," katanya.
Rofik mengalami pemukulan di bagian kepala sebelah telinga, rahang, bahu, sikut dan rusuk berkali kali. Bahkan dirinya juga sempat dipukul kursi. "Yang sakit itu di kuping," ucapnya
Baca juga: Kapolda Jatim Ingatkan Perguruan Silat Patuhi Maklumat Aman Suro 2025
Aksi pengeroyokan ini sempat didokumentasikan Fotografer Antara, Didik yang juga ada di TKP. Namun, para pelaku menghalangi Didik. "Mas Didik sempat dipukul helem," ujar Rofik.
Beberapa saat kemudian, wartawan lain, Angga, Firman dan Ali pun datang untuk membantu melerai aksi tersebut. Namun, mereka turut menjadi korban pemukulan. "Mereka melerai, tapi saya lihat ada yang kena pukul," ucap Rofik.
Mereka pun meminta lima wartawan ini untuk pergi. Sayangnya, mereka menahan dua motor dari lima jurnalis ini.
Diketahui, Ibiza Club Surabaya dikaitkan dengan penangkapan dua penyalahguna narkotika jenis ineks. Manajemen Ibiza memberikan klarifikasi atas temuan polisi tersebut.
Lalu muncul dugaan izin club malam itu bodong. Hal itu sempat dikonfirmasi Hudiyono, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.
Saat dicek oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, izin yang didaftarkan oleh Ibiza Club masih belum terverifikasi di One Single Submission Risk Bassed Approach.
Baca juga: Polda Jatim Siagaka 21.501 Personel untuk Operasi Aman Suro
Pihak Ibiza Club membeberkan hasil pertemuan dengan DPM-PTSP Provinsi Jatim dan Disbudpar Provinsi Jatim.
Melalui humasnya, Hudana, ia memastikan kesimpulan pertemuan tersebut menyebut jika Ibiza Club memiliki izin yang lengkap.
"SPPL (Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup) untuk bar dan diskotek ada. IMB juga ada, Surat Keterangan Rencana Kota (SKRK) ada," sebutnya saat dikonfirmasi.
Selain tiga izin diatas, Hudana juga menunjukkan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Darat dan Surat Perjanjian Sewa Menyewa pihak gedung dengan Ibiza Club.
Hudana juga menyebut tidak tahu adanya insiden intimidasi dan pengeroyokan yang dilakukan beberapa pria dari dalam Ibiza Club yang turun ke jalan kepada lima jurnalis.
"Tadi kami di dalam sedang rapat dengan dinas. Jadi tidak tahu insiden tersebut,"pungkasnya. (pn1)
Editor : Wasi