Pusaran.Net - Bagi pengguna jalan tol Japanan - Gempol, Ngawi - Kertosono, dan Pasuruan - Grati mulai hari Senin (21/1/2019) pukul 00.00 dini hari tol dikenakan tarif baru.
Pernyataan itu, disampaikan Bagus Cahya, Pengganti Tugas (PGS) General Manager (GM) PT Jasamarga Surabaya - Gempol dalam konferensi pers di Kantor PT Jasamarga Surabaya-Gempol, Surabaya, Sabtu (19/1/2019).
"Rencananya, penerapan tarif tol akan dimulai pada tanggal 21 Januari 2018, pukul 00.00 dini hari,"katanya.
Untuk tarif jalan ruas Kejapanan-Gempol, kata Bagus, terjadi perubahan tarif dari keputusan menteri 2017 yang berkisar Rp 3.000 (golongan I), Rp 4.500 (golongan II), Rp 6.000 (golongan III), Rp 8.000 (golongan IV), dan Rp 9.500 (golongan V).
"Sedangkan pada keputusan menteri terbaru tahun 2019 untuk golongan I tetap Rp 3.000, golongan II Rp 4.500, golongan III Rp 4.500, golongan IV Rp 6.000, dan golongan V Rp 6.000," paparnya.
[caption id="attachment_2198" align="alignnone" width="1280"] IMG 20190119 WA0036[/caption]
Sementara itu, untuk tarif dari Kejapanan-Grati tarif normal keseluruhan Rp 47.500 Sedangkan untuk ruas Ngawi-Kertosono dikenakan tarif Rp 88.000 untuk golongan I.
Selain menetapkan tarif baru, Bagus menjelaskan jika akan diberikan diskon 15 persen bagi pengguna jalan tol di cluster II (gate Palimanan-gate Kali Kangkung), cluster III (gate Banyumanik-gate Waru Gunung), dan cluter IV (gate Kejapanan Utama-gate Grati).
"Diskon diberikan untuk jarak tempuh terjauh. Di ruas Trans Jawa dibagi jadi empat cluster, yang akan dikenakan diskon hanya cluster 2-4 dengan besaran disko 15 persen. Diskon akan kita laksanakan selama dua bulan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga Gempol-Pasuruan, Rahardjo menjelaskan, jika diberikannya diskon 15 persen sebagai rangka promosi agar dapat menarik pengguna jalan menggunakan jalan tol, dengan maksud mengurangi kemacetan di jalan arteri.
"Ini bukan karena masalah keengganan masyarakat untuk menggunakan tol. Tapi ini dalam rangka promosi kita. Terbukti, dengan adanya tol ini kemacetan di jalan arteri bisa berkurang," jelasnya. (pn1)
Editor : Redaksi