Pusaran.Net - Bantuan Keuangan Khusus (BKK) berupa dana hibah dari APBD Provinsi Jawa Timur sebesar Rp.9 miliar kepada Yudhoyono Foundation untuk membantu pembangunan Museum Kepresidenan SBY dan galery Ani di Pacitan pada tahun 2020, tiba-tiba dikritisi netizen media sosial.
Menariknya, mencuatnya kabar tersebut bersamaan dengan agenda kunjungan Presiden RI Joko Widodo meresmikan Waduk Tukul di Pacitan, Minggu (14/2) lalu.
Tak ayal sejumlah pihak yang merasa disudutkan dengan kabar kurang sedap yang menjadi trending topik di twitter tersebut, angkat bicara. Diantaranya, Bupati Pacitan Indartato hingga Bendahara umum DPP Partai Demokrat, Renville Antonio.
Bantuan hibah membantu yayasan, apalagi untuk pembangunan museum kepresidenan SBY itu sudah hal yang biasa karena Pemprov Jatim juga membantu untuk renovasi makam Presiden Gus Dur di Jombang sehingga tak menyalahi aturan dan memang diperbolehkan, kata Renville Antonio saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (16/2/2020).
Mantan wakil ketua Komisi C DPRD Jatim ini mengaku sangat berterima kasih atas bantuan hibah yang diberikan Pemprov Jatim. Mengingat, Yudhoyono Foundation tidak pernah mengajukan permohonan bantuan.
Namun Gubernur Jatim mengapesiasi dan membantu karena museum kepresidenan SBY itu nanti bisa menjadi destinasi wisata pendidikan bagi generasi penerus bangsa dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi warga Pacitan nantinya.
Ibu Gubernur Khofifah juga ikut hadir dan memberikan sambutan saat peletakan batu pertama pembangunan museum kepresidenan SBY di Pacitan, tegas mantan Plt Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini.
Renville juga mengaku kaget, kenapa dana hibah itu diramaikan netizen dan media bersamaan dengan kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Pacitan. Padahal, pemberian dana hibah itu sudah lama dan sesuai dengan mekanisme yang ada.
Kenapa diberi hibah, ya sebaiknya tanya langsung kepada yang memberi. Memang pemberian hibah itu inisiatif Gubernur Jatim Soekarwo tapi realisasinya di era Gubernur Khofifah. Kami yang diberi tentu sangat berterima kasih, pungkasnya. (pn1)
Editor : Redaksi