Pusaran.Net - Pengamat politik Universitas Trunojoyo, Surokim Abusallam mengatakan bahwa Pilwali Surabaya 2020 kian dinamis karena di internal PDI Perjuangan kekuatan relatif berimbang.
"Bisa jadi faksi Risma menguat seiring masukknya Risma ke DPP kendati itu juga bukan jaminan. Bahwa intensitas pertemuan Risma dengan Mega akan kian intens, sehingga bisa sounding calon yang di dukungnya",kata Surokim saat dihubungi, Senin (12/08/2019)
Namun, lanjut Surokim, PDI Perjuangan akan tetap menjaga tradisi menang di Surabaya. Karena Surabaya sebagai salah satu basis penting mereka yg akan punya multiplier effect pada 19 Pilkada lain di Jatim.
"Saya pikir kekuatan2 internal pdip akan terus berjuang memberi pengaruh kepada bu mega sebagai pemegang otoritas rekom calon dan masih juga akan bergantung pd dinamika hingga bulan maret 2020 1 bulan menjelang pendaftaran calon",ujarnya.
Momentum dibulan itu saya pikir yg akan menentukan nantinya karena menurut saya kekuatan faksi2 itu relatif berimbang skrg. Kalaupun faksi Risma leading, Ia berpikir itu juga tidal jauh - jauh masih berimbanglah. Menurutnya saat ini partai besutan Megawati ini, masih tes ombak bagi calon yang baru muncul ke publik.
"DPP PDI Perjuangan tetap juga akan mempertimbangkan hasil survey melihat elekrabilitas, karena misi wajib menang tadi. Jadi saya pikir selain masukan dari faksi - faksi nternal tadi DPP juga akan ttp melihat elektabilitas calon yg dimunculkan", papar dosen FISIP Unibersitas Tronojoyo ini.
Sejauh ini memang yg menguat ya komposisi birokrat dan kader organik tetapi akan sangat bergantung juga pada perjembangan lastminutes di bulan Maret 2020 nanti mengingat dibulan itu kemungkinan rekom akan muncul.
"Dalam mutuskan calon yang bakal di usung, otoritas Bu Mega sebagai Ketum sangat kuat untuk tentukan Cawali di Pilwali Surabaya mendatang",pungkas Surokim. (pn2)
Editor : Redaksi