pusaran.net - Wali Kota Surabaya periode 2010-2020, Tri Rismaharini, diusung oleh PDI Perjuangan sebagai calon gubernur Jawa Timur tak pernah ditanya soal berapa uang yang dimiliki untuk maju dalam Pilkada 2024. Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri memutuskan calon kepala daerah yang diusung berdasarkan pertimbangan kompetensi, rekam jejak kandidat, serta komitmennya pada kepentingan rakyat kecil.
“Bu Mega tak pernah tanya Bu Risma duitmu piro. Sama sekali tidak. Tapi Ibu Mega melihat bahwa pemimpin harus digerakkan cinta kasih tak terbatas khususnya terhadap warga miskin. Itulah Bu Risma,” kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat konsolidasi internal partai di Banyuwangi, Senin malam (4/11/2024).
Baca Juga: PDIP Surabaya Apresiasi Langkah Wali Kota Eri Cahyadi Tangani Banjir
Menurut Hasto, Megawati berhasil melihat kinerja Risma ketika menjadi seorang pemimpin di wilayah atau lembaga tertentu. Risma adalah sosok yang digerakkan kasih ibu sepanjang masa. Saat menjadi wali kota Surabaya, Risma berhasil membangun ruang publik yang baik. Menurut Hasto, belum ada satu kotapun seperti Surabaya, yang semua tertata. Baik itu ruang tata kota, ruang kegiatan anak muda, dan lain-lain.
“Semua diatur dengan baik oleh getaran kasih Bu Risma,” kata Hasto.
Di luar itu, Risma tak mengejar berapa jumlah penghargaan yang akan diterima jika menjabat. Tetapi dedication of life-nya Risma adalah bagaimana anak miskin dicari di pelosok Surabaya. “Risma melakukan hal agar bagaimana mereka yang tak bekerja dan terpinggirkan, dapat perhatian penuh, dan negara pun hadir,” imbuh Hasto.
Karena itulah keputusan Megawati mengusung Risma-Gus Hans harus menjadi suatu gerakan bagi kader dan simpatisan. Sehingga kader tak pernah mengenal lelah, menjadi sebuah gerakan patriotik supaya Risma-Gus Hans terpilih.
Hasto hadir didampingi Politikus Muda PDIP Aryo Seno Bagaskoro, jajaran DPD PDIP Jatim dipimpin Wakil Ketua Deni Wicaksono dan Sekretaris Sri Untari. Tampak hadir Anggota DPR dari dapil tersebut yakni Sonny T.Paramita. Calon gubernur Jatim, Tri Rismaharini, juga hadir.
Salah satu program Risma ke depan adalah memastikan kesejahteraan nelayan Jatim bisa melompat signifikan. Risma akan membantu nelayan mengatasi permasalahan yang mereka hadapi.
Baca Juga: Sri Untari: Terima Kasih Atas Kepercayaan Rakyat kepada Kami
Langkah yang disiapkannya berdasarkan penelaahan dan pengalaman di lapangan saat menjadi wali kota Surabaya dan Menteri Sosial.
Risma menyampaikan hal itu lewat gaya berbicaranya yang mengalir dengan cerita-cerita pengalaman hidupnya.
Risma menyontohkan di Banyuwangi, menurutnya Provinsi Jawa Timur harus membantu nelayan yang menghadapi masalah pendangkalan dan ikan yang berada semakin ke tengah laut.
“Untuk kelompok nelayan, ikannya makin habis karena kondisi lingkungan, pendangkalan. Ikannya makin ke tengah. Kalau ke tengah, nelayan harus bayar PNBP. Maka at all cost, Pemprov Jatim nanti harus bantu nelayan, kita harus bayarkan itu ke pusat. Karena tak mungkin bagi nelayan kalau ikan makin ke tengah,” urai Risma.
Baca Juga: Rocky Gerung Ajak GenZ Surabaya Pilih Pemimpin dengan Nalar Kritis
Di kawasan perikanan Muncar, Banyuwangi, Risma memiliki visi membangun jalan yang sifatnya juga sebagai tanggul. Sebab ketika laut pasang, yang diterjang juga perumahan nelayan.
“Jadi kita harus bangun jalan yang sifatnya tanggul, agar bisa menahan air jika sedang pasang tinggi. Saya juga ingin bangun pasar modern di tanggul. Saya pernah belajar itu ke Busan, Korea Selatan,” urai Risma.
Dengan pasar itu, Risma mengatakan nelayan takkan berjalan terlalu jauh untuk mengangkat hasil ikannya. “Jadi saya janji bangun tanggul sekaligus pasar ikan buat nelayan,” imbuhnya.(pn2)
Editor : Wasi