Pusaran.Net - Figur-figur calon wali kota (cawali) Surabaya terus bermunculan di media massa. Salah satu yang dinilai paling ambisius adalah Zahrul Azhar As'ad atau Gus Hans.
Apalagi setelah Gus Hans mengaku dipanggil 'Pak Wali Kota' oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, menambah besar kepala Sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) ini.
Memang, akhir-akhir ini nama Gus Hans memang santer disebut sebagai salah satu nama yang akan running di bursa Pilwali Surabaya 2020. Bahkan, Komunitas Peduli Indonesia (Kompi) Surabaya pernah masukkan nama Gus Hans sebagai salah satu tokoh yang akan running di Pilwali Surabaya.
Menurut pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair), Novri Susan, figur Gus Hans sudah sangat terikat dengan identitas wilayah Jombang. Sehingga, jika Gus Hans tetap ngotot running di Pilwali Surabaya di prediksi tidak akan laku untuk dijual.
"Tidak bermaksud mematahka semangat untuk maju Pilwai Surabaya, tapi Gus Hans lebih pas jika running sebagai calon bupati Jombang dibanding calon wali kota Surabaya. Identitas beliau yang mempengaruhi itu. Apalagi sosoknya yang sangat agamis lebih cocok jika maju di pilkada Jombang, daerah asal beliau," tutur Novri, Kamis (13/06/2019)
Seperti yang diketahui, Gus Hans merupakan salah satu Pengarush Ponpes Darul Ulum, Rejoso, Jombang. Saat Pilgub Jatim 2018 lalu, Gus Hans menjadi tim sukses Khofifah Indar Parawansa yang saat ini menjabat gubernur Jatim. Untuk itu, Gus Hans disebut-sebut bakal mendapat dukungan dari Khofifah jika maju di Pilwali Surabaya.
Meski mendapat dukungan dari Gubernur Khofifah, menurut pendapat Novri Susan, hal itu tidak menjadi garansi Gus Hans akan mudah menjadi wali kota Surabaya.
"Soal dukungan itu isu lain, ada kepentingan lain. Namun prediksi saya, Gus Hans tidak akan kuat di Surabaya. Kecuali jika menjadi orang kedua atau wakil," pungkasnya. (pn2)
Editor : Redaksi
