Pusaran.Net - Syarul Eko (48) seorang penyelam yang meninggal dunia saat bertugas dalam proses evakuasi korban Lion Air 610 yang jatuh di perairan Kerawang Jawa Barat, Jumat (2/11/2018) ternyata seorang pengusaha.
Pernyataan itu disampaikan Ibnu Abdillah, kakak Ipar Syahrul Eko kepada wartawan di rumah duka di kawasan Bendul Merisi Surabaya, Sabtu (3/11/2018).
"Dia (Syahrul Eko) adalah wiraswasta. Dia memiliki usaha ekspedisi ditengah kesibukannya dia juga menjadi relawan,"katanya.
Ditambhakan Ibnu, disela kesibukannya menjalankan usahanya, Syahrul Eko selalu menyempatkan diri menjadi relawan. "Dia selalu menawarkan diri untuk menjadi relawan jika ada musibah. Termasuk dia juga menjadi relawan saat musibah gempa di Palu," ujarnya.
Sementara itu, sang istri, Liyan Kurniwati (39) menambahkan bahwa almarhum merupakan seorang kepala rumah tangga yang sangat penyayang dan bertanggungjawab. Selain itu, jiwa sosialnya juga tinggi dan tidak pernah menolak jika ada orang yang minta bantuannya.
"Suami saya paling tidak bisa menolak jika ada orang meminta tolong. Untuk itu, suami saya memilih menjadi relawan disela kesibukannya," terang Liyan Kurniwati
Kini, Syahrul Eko pergi untuk selamanya meninggalkan istri dan seorang anak perempuan, Jihan Valensia.
Untuk diketahui, Syahrul Eko memiliki keahlian menyelam dengan sertifikasi CSMAS - Possi. Syahrul Eko selalu menawarkan diri menjadi relawan disetiap ada musibah termasuk gempa Palu. (pn1)
Editor : Redaksi
