pusaran.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah gencar menertibkan praktik parkir liar dan premanisme yang meresahkan warga. Sorotan utama kini tertuju pada toko-toko modern, terutama minimarket yang kerap menjadi sasaran pungutan liar oleh oknum tak bertanggung jawab.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan, menegaskan bahwa langkah tegas Pemerintah Kota adalah bentuk nyata dalam menjawab keresahan masyarakat.
Baca Juga: Komisi C DPRD Surabaya Minta Warga Pantau Tak Ada Lagi Pungutan di Sekolah
“Persoalan parkir memang menjadi atensi warga. Sudah saatnya pengelola toko memahami dua skema: parkir di tepi jalan umum yang dikenai retribusi, dan parkir di lahan sendiri yang harus memiliki izin usaha. Jika punya lahan, maka wajib urus izin dan pekerjakan juru parkir resmi. Itu bagian dari tanggung jawab usaha,” kata Eri, Kamis(12/6/2025).
Ia juga menegaskan bahwa minimarket wajib menggratiskan parkir. Namun, parkir gratis bukan berarti bebas pengawasan. Mereka tetap harus mempekerjakan juru parkir resmi dengan seragam dan identitas yang jelas. Hal ini bukan hanya soal pelayanan, tapi juga keamanan, apalagi maraknya curanmor yang kerap terjadi di lahan tanpa penjagaan resmi.
Insiden yang menimpa jukir resmi bernama Adi Purwanto di Jalan Kartini menjadi peringatan serius. Sekelompok orang datang dan mengklaim lahan parkir, mencoba mengintimidasi dan merebut wilayah yang sudah di tertibkan. Beruntung, situasi dapat di kendalikan berkat koordinasi dengan pengelola dan aparat.
Baca Juga: Komisi C Desak Developer Perumahan di Surabaya Barat Perbaiki Jalan Yono Suwoyo
Eri Irawan mendukung penuh langkah Pemkot yang tak ragu menindak tegas pelanggaran. Ia menyebut, penertiban ini bukan semata soal pendapatan daerah, tetapi demi menjaga tata kota dan melindungi warga dari praktik premanisme. “Kalau tempat usaha menyimpang, harus ditindak. Jangan sampai Surabaya dikendalikan oleh oknum,” tegasnya.
Penertiban parkir ini mencerminkan keberpihakan pada warga. Namun, tantangan masih ada. Semua pihak harus tetap waspada dan bekerja sama agar wajah Surabaya benar-benar bebas dari pungli dan premanisme.(ADV)
Baca Juga: Komisi C Dorong Wisata Ramah Muslim di Surabaya
Editor : Wasi