Pusaran.Net - Ratusan gabungan massa asal Papua, Maluku dan NTT yang tergabung dalam Keluarga Besar Masyarakat Malanesia melakukan aksi demo di kantor LBH Surabaya, Kamis (29/08/2019).
Mereka datang dengan membawa poster yang bertuliskan "LBH Provokator", "LBH Provokator Antek Asing", "LBH Jangan Adu Kami Dengan Orang Surabaya".
Kordinator Aksi, Irwan Marasabessy mengatakan permasalahan mahasiswa Papua di Jawa Timur khususnya Surabaya dan Malang, menyebabkan eskalasi konflik yang semakin tinggi, di berbagai daerah khususnya di Tanah Papua.
"Masalah tersebut berawal dari adanya oknum yang diduga penghuni asrama membuang bendera ke dalam got sehingga memicu kemarahan masyarakat",katanya.
Menurut Irwan, kemarahan warga tersebut ada oknum yang secara spontan mengeluarkan umpatan rasisme yang tentu tidak dapat dibenarkan dan harus kita kutuk bersama.
"Kejadian ini dengan cepat diviralkan dan dipropagandakan oleh pihak-pihak berkepentingan yang menginginkan Indonesia terbelah, sehingga dengan cepat menyebar dan memicu kerusuhan di berbagai daerah khususnya di Papua dan Papua Barat",ujarnya.
Belum lagi, lanjut Irwan, permasalahan ini banyaknya pemberitaan hoax terkait kasus di Surabaya yang semakin memperkeruh suasana, bahkan ada pihak-pihak tertentu termasuk LSM diantaranya LBH Surabaya diduga melakukan provokasi seakan-akan ada intimidasi dan pengusiran terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur.
"Mereka bahkan mencoba mengkompori situasi bahwa mahasiswa Papua dalam kondisi terancam sehingga mahasiswa Papua merasa ketakutan untuk berkomunikasi dengan orang lain, padahal pada kenyataannya mahasiswa dan masyarakat Papua hidup nyaman dan aman disini",jelas pria yang menjabat wakil ketua perkumpulan Maluku 1 Rasa Surabaya ini.
Melihat dinamika tersebut, pihaknya atas nama Keluarga Besar Mayarakat Melanesia di Surabaya menegaskan: Tidak ada rasisme di Jawa Timur, mahasiswa dan masyarakat Papua hidup dengan aman dan nyaman disini.
Berikut tuntutannya:
1.Stop provokasi dan berita hoax, karena hanya akan memperkeruh suasana.
2.LBH Surabaya Untuk Bertindak Bijaksana Dan Kedepankan Persatuan Dan Kesatuan Dalam Melihat permasalahan Papua Yang Terjadi di Surabaya.
3.Permasalahan Papua Jangan ditunggangi Dengan Kepentingan Politik dan Asing.
4.Advokasi LBH Surabaya dalam masalah Papua bukannya menyelesaikan masalah tapi menambah masalah Kebangsaan di Indonesia, padahal LBH didanai oleh negara.
5. Jangan Adu Domba masyarakat Papua di Surabaya dengan warga Surabaya soal masalah rasisme.
6.Orang Asli Papua dan mahasiswa Papua saat ini hidup dengan Damai di surabaya dan wilayah Jatim,Papua bagian dari NKRI, dari dulu dan selamanya. (pn2)
Editor : Redaksi