Pusaran.Net - Mulai tahun 2020, anggaran pemakanan Pemkot Surabaya dialihkan ke tiap kelurahan.
Hal itu, dikatakan Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah, Rabu (08/01/2020).
Program tersebut masih diuji coba tahun 2020, tentunya akan dibarengi dengan evaluasi nantinya, jelasnya.
Politisi PDIP ini menambahkan kebijakan tersebut untuk mendekatkan layanan ke warga. Karena proses ini maka in out data lebih dekat lanjutnya.
Lebih lanjut Khusnul mengakui kalau ada pihak yang kurang sepakat dengan kebijakan tersebut. Memang ada panti asuhan yang tidak setuju, mana yang belum tahu atau mana yang tidak tahu, agar sama-sama mendapatkan informasi jelasnya.
Menurut Khusnul anggaran permakanan di tahun 2020 tidak berubah, yaitu sebesar Rp 140 milyard. Anggaran ini dibagikan ke 154 wilayah. Tiap wilayah besarannya berbeda, karena jumlah penerimanya tiap wilayah tidak sama ungkapnya.
Khusnul mengatakan dewan masih mempertimbangkan besaran anggaran sekarang ini.
Untuk itu kita masih melihat dulu apakah anggaran ini cukup, sambil kita menunggu kepastian data dari dinas sosial urainya.
Khusnul juga meminta kepada dinas sosial kota Surabaya agar melakukan up date data. Karena menurut dinas sosial ada data pasif sebanyak 662 ribu jiwa.
Kita minta dipetakan berdasarkan wilayah. Kemudian warga yang benar-benar membutuhkan intervensi permakanan. Karena tidak semua masyarakat berpenghasilan rendah di Surabaya membutuhkan intervensi permakanan, tapi butuh intevensi lain dari pemkot misalnya rumah layak huni pungkasnya (pn2)
Editor : Redaksi
