Pusaran.Net - Seorang residivis kasus penggelapan motor di 81 motor di 25 TKP Jawa Timur dan Jawa Tengah, ditangkap polisi setelah terlibat kasus pencurian perhiasan senilai Rp 47 juta milik istri sirinya di Jalan Nyamplungan II.
Tersangka, Jubaidi (53), warga Semarang, diringkus di depan Jembatan Merah Plaza (JMP) setelah dipancing petugas. Selanjutnya dibawa ke Mapolsek Semampir guna diproses hukum.
"Tersangka (Jubaidi), selain terlibat kasus pencurian perhiasan, tetapi juga menggelapkan motor di 81 motor di 25 TKP di Jatim dan Jateng," beber Kapolsek Semampir Kompol Aryanto Agus melalui Kanitreskrim Iptu Tritiko, Kamis (19/12/2019).
Penangkapan terhadap Jubaidi ini, berawal laporan dari Rohmanah (53), kakak dari istrinya tinggal di Jalan Bulak Banteng Wetan Gang 14. Wanita ini mengaku telah kehilangan perhiasan senilai Rp 47 juta, yang disimpan di dalam lemari.
Terdiri dari 6 biji gelang kroncong seberat 19,850 gram;1 biji gelang anak susun 5 kembang kolong 3 cukitan seberat 45, 850 gram; 7 biji gelang kroncongan pipa oval seberat 7, 700 gram;1 biji gelang bola kecil susun 3 kolong 4 ukiran kancingan kuning seberat 11, 300 gram, dan 2 biji cincin anak2 berat 0,500 gram.
Perhiasannya itu, dititipkan kepada istri Jubaidi, Robhia karena korban pergi ke rumah sepupunya yang sedang punya hajatan pernikahan di rumahnya. Selesai hajatan malamnya, berniat meminta kembali perhiasan yang dititipkan.
"Pada saat mau diambil didalam lemarinya sudah tidak ada lagi, sehingga Rohbia curiga dicuri suaminya sirinya (Jubaidi)," ungkap Tritiko.
Kecurigaan itu muncul karena tidak ada orang lain yang tinggal di rumah kos. Selain itu juga Rohbia berusaha menghubungi tersangka, namun tidak dijawab dan setiap telepon masuk dimatikan. Lalu melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Semampir.
Polisi yang mendapatkan laporan, kemudian melakukan penyelidikan dan diketahui Jubaidi berada di Semarang serta sempat berganti nomor HP.
"Anggota kemudian memancingnya dan ketemuan di depan JMP. Begitu muncul tersangka langsung kami tangkap berikut barang bukti perhiasan," jelas Tritiko.(pn1)
Editor : Redaksi
