Pusaran.Net - Kasus retaknya ratusan rumah di Dharmawangsa Mas akibat proyek pembangunan Apartemen Grand Dharmawangsa Lagoon, Dinas Lingkungan Hidup kota Surabaya angkat bicara
Hasil kajian ini dilakukan oleh Tim DLH Kota Surabaya menanggapi keluhan warga Perumahan Dharmahusada Mas yang resah karena rumahnya retak. Dan terjadinya penurun tanah akibat dampak pembangunan Apartemen Grand Dharmahusada Lagoon.
"Tanah bergerak sehingga rumah rumah tertarik dan terjadi keretakan." terang Tri Dasto kepada media ini saat ditemui dikantornya. Jumat (2/8/2019).
Mantan Kabid Jalan dan Jembatan DBMP membenarkan bahwa keretakan rumah warga disebabkan oleh pembangunan Apartemen Grand Dharmahusada Lagoo. "Iya keretakan rumah warga disebabkan pembangunan apartemen GDL." ucapnya.
Tri Dasto menjelaskan, saat dilakukan test tanah, diketahui kalau kondisi tanah dilokasi labil. Informasi soal kondisi tanah itu juga didapatkan narasumber ITS yang ditunjuk oleh PT PP Property untuk mengetahui kondisi tanah.
Sebelumnya pihak PT PP Property membantah kalau pembangunan apartement GDL berdampak pada rumah warga. Penegasan itu disampaikan Kepala Project Apartemen Grand Dharmahusada Lagoon (GDL) Nurjaman.
"Kita memastikan kita sudah punya IMB, kita sudah lengkap syarat ijinnya semuanya, dan kita melaksanakan pembangunan dan proses di lapangan sesuai dengan aturan yang ada di Surabaya," jelasnya. (pn2)
Editor : Redaksi