Paguyuban Pedagang Aloha Wadul Anggota DPRD Jatim Terkait Ganti Rugi Rp 5 Juta

pusaran.net
Foto : Suasana rapat dengar pendapat antara pelaku UMKM Aloha bersama anggota DPRD Jatim

Pusaran.Net - Puluhan paguyuban pedagang Aloha Sidoarjo wadul mengenai nasibnya kepada anggota DPRD Jatim. Mereka sambat lantaran merasa terdampak pembebasan lahan proyek strategis nasional Flyover Aloha.

Perwakilan paguyuban pedagang Aloha, Sidoarjo, Sony menegaskan kalau pihaknya
Tidak bermaksud menghalangi proyek pembangunan tersebut. Namun, mereka merasa belum ada titik temu persoalan pembebasan lahan.

Baca juga: Arzeti Bilbina Ajak Warga Peduli Gizi Anak demi Generasi Emas

"Ini murni besaran nilai ganti rugi yang hanya Rp.5 Juta. Masak hanya segitu nilai ganti ruginya,"katanya saat dengar pendapat di Gedung DPRD Jatim, jalan Indrapura Surabaya, Jumat (25/11/2022).

Sony sendiri mengaku telah membangun usaha dengan biaya ratusan juta. Menurutnya, ada puluhan pelaku UMKM yang terdampak. Sony memastikan pihaknya siap keluar dari sana asal dihitung kerugiannya berapa. Disisi lain, dia mengaku bingung lantaran hal itu merupakan tanggung jawab siapa.

Baca juga: Fuad Benardi Tegaskan GCG Sebagai Pondasi Pembangunan Pro-Rakyat

"Kami semua mau keluar dari sana asal dihitung berapa biaya investasi kami agar bisa berusaha lain," ucap Sony. Kedatangan mereka diterima oleh anggota DPRD Jatim Prof Noer Soetjipto dan Hadi Dediyansah.

Sementara itu, anggota DPRD Jatim Prof Noer Soetjipto yang menemui paguyuban UMKM itu mengakui persoalan ini memang rumit. Namun, penyelesaiannya harus terlebih dahulu dilakukan di Pemkab Sidoarjo. "Tentu, aspirasi ini kami tampung," kata politisi Partai Gerindra ini.

Baca juga: Inovasi dan Literasi Digital Dorong Transformasi Ekonomi Mikro

Dikatakan Soetjipto, pihaknya mendorong agar persoalan itu dapat diselesaikan ditingkat kabupaten. Apalagi, berdasarkan tenggat waktu yang disediakan untuk pengosongan sudah tinggal menghitung hari. "Jadi, nanti kalau ini tidak selesai di Pak Bupati, saya harap waktunya bisa ditunda," ucapnya. (pn2)

Editor : Wasi

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru