Simulasi Tanggap Bencana

Puluhan Karyawan RS Eka Candrarini Sigap Evakuasi Pasien Saat Sirine Bencana Bunyi

avatar pusaran.net

pusaran.net - Mendadak bunyi sirine tanda bencana meraung - raung. Puluhan karyawan dan tenaga kesehatan RS Eka Candrarini Rungkut, Surabayadengan sigap melakukan evakuasi pasien. 

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya segera melakukan aksi penyelamatan dengan prioritaskan korban berdasarkan tingkat kegawatdaruratan (triase).

Baca Juga: Pemkot SiagakanTim Tanggap Bencana, Antisipasi Puncak Musim Hujan di Surabaya

Kejadian tersebut hanya skenario dalam penanganan tanggap bencana kebakaran, gempa hingga cuaca ekstream yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya  pada Sabtu (26/4/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Bulan Peringatan Risiko Bencana (PRB) tahun 2025.

Selain BPBD, simulasi ini juga melibatkan Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Kesehatan (Dinkes), serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB).

Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, yang turut menyaksikan jalannya simulasi, menyampaikan bahwa kegiatan ini penting dilakukan di rumah sakit karena rumah sakit merupakan garda terdepan dalam penanganan korban bencana. “Kenapa simulasi di RS, karena RS adalah garda terdepan bencana apapun. Korban bencana akan selalu dilarikan ke RS sehingga hal ini penting untuk dilakukan,” ujar Armuji.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Heby Djuniantoro mengatakan, HRB yang diperingati setiap tanggal 26 April sejak tahun 2017 oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) wajib dilaksanakan oleh seluruh pemerintah daerah sebagai persiapan menghadapi kondisi kritis kebencanaan.

Baca Juga: Ratusan Warga Rusunawa Penjaringansari Surabaya Seketika Berhamburan Keluar Gedung, Ada Apa?

“Sebelumnya kami sudah melakukan simulasi di tiga RS milik Pemkot Surabaya dan hanya di sini (RS Eka Candrarini) yang belum sehingga dilakukan hari ini. RS merupakan tempat umum yang penting mengetahui bagaimana prosedur penyelamatan kebencanaan,” kata Heby.

Heby menjelaskan, simulasi ini bertujuan untuk menunjukkan kesiapsiagaan Kota Pahlawan dalam menghadapi berbagai jenis bencana, baik alam, non-alam, maupun sosial. Adapun simulasi yang dilakukan hari ini meliputi gempa bumi, kebakaran, cuaca ekstrem, dan kegagalan teknologi limbah B3.

“Ini menunjukan kepada masyarakat bahwa Kota Surabaya sudah siap dalam menanggani berbagai bencana, baik bencana alam, non alam hingga bencana sosial,” kata Heby.

Dalam momentum ini, pihaknya menghimbau masyarakat untuk selalu siap siaga dalam menghadapi potensi bencana. BPBD Kota Surabaya juga terus berupaya melakukan sosialisasi kebencanaan kepada warga dengan target setiap kelurahan memiliki Tim Tangguh Bencana.

Baca Juga: Pengungsi Gempa di Bawean Krisis Makanan Siap Saji, Dapur Umum di Kecamatan

“Kami berharap nantinya, setiap kelurahan  memiliki struktur dan pemahaman tugas masing-masing ketika terjadi bencana,” harapnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSUD Eka Candrarini, drg. Bisukma Kurniawati mengapresiasi, simulasi yang dilakukan BPBD sebagai kesiapsiagaan menghadapi bencana. Menurutnya, penting bagi setiap petugas RS memiliki pengetahuan mitigasi bencana.

“Kalau RS yang sudah terakreditasi memang sudah memiliki tim K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang siap siaga menghadapi bencana, termasuk penanganan limbah B3. Simulasi ini sebagai latihan bagi kami agar selalu siap siaga,” pungkasnya. (pn2)

Editor : Wasi

pusaran.net auto

Berita Lainnya

pusaran.net horizontal