pusaran.net - Calon gubernur (Cagub) Jawa Timur (Jatim) nomor urut 3 Tri Rismharini mengungkapka bahwa prioritas program resik - resik di debat kedua yakni soal birokrasi pemerintahan harus akuntabel transparan dan partisipasi layanan lebih dekat masyarakat.
'Jatim sangat luas dan banyak diantaranya banyak daerah yang terpencil. Layanan ini harus bisa didekatkan di tingkat kelurahan kecamatan dan daerah layanan yang dilakukan adalah semua gunakan teknologi informasi,” kata Risma, saat menyampaikan visi misi di debat kedua, Grand City Surabaya, Minggu (3/11/2024).
Baca Juga: Debat Pilgub Jatim, Cagub Risma: Nelayan Jatim Miskin Perlu Insentif Tambahan
Risma menyebut layanan yang didekatkan tingkat kelurahan dan kecamatan khususnya di desa-desa terpencil agar bisa diakses langsung untuk masyarakat.
“Agar masyarakat mudah melakukan mulai pendaftaran anak sekolah peluang terhadap keluhan terhadap Sakit keluar terhadap layanan-layanan publik itu bisa diakses langsung,” ujarnya.
Kemudian, lanjut Risma, pemerintah bisa memberikan pertanggungjawaban soal akuntability. Sehingga, bisa menggunakan teknologi informasi agar perizinan selesai.
“Kapan berapa biayanya itu dapat langsung dipantau oleh masyarakat demikian pula bagaimana layanan terutama tentang pengelolaan keuangan yang harus transparan,” terangnya.
Baca Juga: Luluk-Lukman Soroti Jatim Raih 738 Penghargaan, Tapi Rakyatnya Masih Miskin
Calon Wakil Gubernur nomor urut tiga Gus Hans menambahkan bahwa misi visi di debat kedua ini, dirinya bersama Risma ingin meningkatkan insentif untuk para aparat yang berprestasi berdasarkan married system.
“Sehingga mereka betul-betul bekerja dengan baik sesuai dengan kapasitasnya dan juga layanan yang maksimal,” tegasnya.
Lebih lanjut Gus Hans menjelaskan dia dan Risma juga berkomitmen jika terpilih. Mereka akan berkantor keliling seluruh Jawa Timur.
Baca Juga: Debat Publik Pilgub Jatim 2024 Kedua, KPU Janjikan Ini
“Ini agar (kantor keliling) mendekatkan diri kita kepada masyarakat semuanya ingat esensi kita adalah melayani masyarakat jangan sampai masyarakat merasa tersulitkan oleh keberadaan birokrasi,”ujarnya
“birokrasi bukan sesuatu yang menyulitkan tetapi justru harus memudahkan layanan kepada masyarakat dan itu semuanya Insyaallah pasti akan terjadi kalau kita memiliki jiwa yang resik resik resik dan resik,” tambahnya. (pn1)
Editor : Wasi