pusaran.net - Tri Rismaharini tampak emosional saat berpamitan dengan para pegawai dan pejabat Kementerian Sosial (Kemensos) RI di Surabaya pada Sabtu (14/09/2024). Pertemuan tersebut di hadiri oleh berbagai pejabat tinggi, termasuk direktur jenderal dan kepala balai dari seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Risma meminta maaf kepada seluruh karyawan karena pekerjaan di Kemensos seringkali berisiko tinggi dan penuh tantangan. "Saya tahu risiko yang teman-teman hadapi sangat tinggi, bahkan ada yang berisiko nyawa. Karena itu, saya harus tampil di depan ketika ada risiko tinggi dalam pekerjaan," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Baca Juga: Kader Banteng Surabaya Gelar SICITA, Dihadiri Bu Risma Komitmen Jamin SMA / SMK Gratis
Risma juga menegaskan bahwa selama ini ia hanya fokus pada pelayanan kepada masyarakat dan hampir tidak memikirkan tanggungan keluarga. "Anak-anak saya sudah besar dan bekerja jadi saya bisa fokus, tapi banyak di antara kalian yang masih harus menanggung anak-anak kecil. Saya merasa kasihan karena pekerjaan kita berisiko," jelasnya.
Ia melanjutkan bahwa selama masa jabatannya, ia telah menjelajahi hampir seluruh Indonesia serta luar negeri. Risma mengungkapkan, "Terakhir, saya agak berat mengajak teman-teman ke Arab Saudi karena harus meninggalkan keluarga," ungkapnya.
Baca Juga: Kader PDIP Surabaya Kembali Door to Door Kenalkan Program Risma - Gus Hans dan ERJI
Risma juga menceritakan perubahan selama masa jabatannya, di mana dulu banyak karyawan merasa malu menggunakan almamater Kemensos. Tetapi kini mereka bangga menjadi bagian dari lembaga tersebut. "Jangan berubah karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan dari Kemensos. Itu yang saya takutkan kalau kita berubah," ujarnya sambil meneteskan air mata.
Ia mengungkapkan bahwa saat proses tes kesehatan untuk calon gubernur Jawa Timur di Komisi Pemilihan Umum (KPU), ia hampir mundur karena masih banyak warga yang memerlukan bantuan Kemensos.
Baca Juga: Presiden Jokowi Jadi Saksi Nikah Anak Ketiga Khofifah Besok
"Banyak yang belum bisa kita tangani. Bahkan saat tes kesehatan, saya ingin membatalkan karena saya ingat masih banyak tempat lain yang membutuhkan bantuan. Kami baru bisa membantu dari sini (Kemensos), dan sekarang di Jatim saya tahu tantangannya. Namun, saya di kuatkan oleh pendeta dari Papua, jadi saya tetap maju," ujarnya.
Di akhir sambutannya, Risma mengimbau kepada rekan-rekannya untuk terus bekerja keras. "Jadi teman-teman, saya minta tolong jangan berhenti. Masih banyak yang membutuhkan pertolongan Kemensos," pesan Risma yang penuh harapan.(pn2)
Editor : Wasi