Pusaran.Net Ketika puluhan massa PAC PDI Perjuangan (PDIP) di Surabaya menggelar aksi damai menolak rekomendasi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terkait Ketua DPC PDIP, di manakah anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Surabaya?
Tidak seorang pun nampak batang hidungnya. Juga tidak terlihat anggota DPC PDIP Kota Surabaya, yang dinyatakan demisioner dalam Konfercab, hari Minggu lalu.
Acara ini spontan. Tidak ada yang menggerakkan, kata Tri Widayanto, Ketua PAC PDIP Simokerto, yang menjadi jubir aksi damai itu, Selasa (9/7/2019) malam.
Aksi damai itu dilakukan di Kantor DPC PDIP Kota Surabaya, Jalan Kapuas. Tidak tampak Sukadar, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Surabaya. Juga Agustin Poliana, Syaifuddin Zuhri, Untung dan Ketua DPC PDIP Kota Surabaya yang telah demisioner, Whisnu Sakti Buana.
Kelima orang itu juga diusulkan DPC PDIP Kota Surabaya sebagai Calon Ketua DPC baru.
Kemarin, mantan Sekretaris DPC PDIP Kota Surabaya, Syaifuddin Zuhri, menolak bersikap tegas: mendukung atau menolak rekomendasi DPP PDIP yang ditandangani basah oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.
Rekomendasi itu menujuk Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPC PDIP Kota Surabaya yang baru, menggantikan Whisnu Sakti Buana. Kemudian Baktiono sebagai Sekretaris DPC dan Taru Sasmito sebagai Bendahara.
Ah tanya saja pada PAC, kata Syaifuddin Zuhri melalui telepon pada media. Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya itu mengelak bersikap terbuka.
Ada kesan bahwa arus bawah PDIP dijadikan tameng, dengan bergerak terbuka, termasuk melakukan aksi damai. Sementara elit-elit PDIP Kota Surabaya bersembunyi. Tidak muncul ke permukaan. (pn2)
Editor : Redaksi