Pusaran.net - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi diundang hadir dalam buka puasa bersama dengan jajaran DPD PKS Kota Surabaya, Jumat (29/3/2024). Dalam momen ini, Eri menegaskan bahwa membangun Kota Surabaya membutuhkan kerja gotong royong semua kalangan.
“Ya ini kan kami tiap hari diundang untuk menghadiri berbagai acara buka puasa. Terima kasih PKS, tadi makanannya enak sekali. Kita diskusi banyai hal yang konstruktif,” ujar Eri.
Baca Juga: PDIP Surabaya Apresiasi Langkah Wali Kota Eri Cahyadi Tangani Banjir
Eri mengatakan, gotong royong menjadi keharusan untuk mempercepat pembangunan Kota Pahlawan. “Kalau bergerak bersama-sama, tentu problem di masyarakat bisa cepat dituntaskan,” ujar Eri.
Eri menambahkan, selama ini, gerak kolaboratif telah dilakukan oleh Pemkot Surabaya dengan berbagai kalangan, baik dengan parpol, akademisi, media, anak muda, kelompok perempuan, dan sebagainya. “Dengan kolaborasi dan gotong royong inilah, kita bisa membereskan masalah stunting, kemiskinan dan pengangguran yang terus menurun, titik genangan banjir yang terus berkurang, dan sebagainya,” jelas Eri yang juga ketua umum Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), organisasi para wali kota se-Indonesia.
Eri menyebut selama ini terjadi sinergi yang cukup baik antara Pemkot Surabaya dan seluruh partai. “Pemkot Surabaya dan semua elemen, termasuk parpol, terus bersinergi. Hubungannya baik, dan kami berharap bisa terus terjadi gotong royong yang baik,” ujar Eri.
Disinggung soal Pilkada 2024, Eri menyebut gotong royong dengan semua pihak adalah hal yang baik. “Prinsipnya saya mengalir saja. Saya merangkul semua, karena membangun Surabaya ini butuh kekuatan seluruh pihak,” ujar Eri.
Sementara itu, Ketua DPD PKS Surabaya, Johari Mustawan menilai, Eri Cahyadi merupakan sosok pemimpin yang bisa mewujudkan pemilu yang jujur, aman dan damai, tidak terjadi konflik. Hal itu tentu menjadi prestasi tersendiri bagi Eri sebagai pemimpin Kota Surabaya.
“Pak Eri Cahyadi tipikal pemimpin yang merangkul semua pihak. Tidak hanya satu agama tertentu yang dirangkul, tapi semua agama. Konsep rahmatal lil alamin betul-betul dilaksanakan dengan baik. Beliau mengedepankan kepentingan umat dan masyarakat dibanding kepentingan dirinya sendiri atau golongan,” ungkapnya.
Baca Juga: PPDB Zonasi Bakal Dihapus, Wali Kota Eri Cahyadi; Tunggu Juknis dari Pusat
Terkait koalisi, Johari mengatakan, PKS merupakan partai yang terbuka, sehingga bisa berkoalisi dengan siapa saja. Termasuk dengan Eri Cahyadi yang merupakan kader PDI Perjuangan.
“Kalau sudah bicara tentang Surabaya, maka kita harus lepas baju. Surabaya jauh di atas segala-galanya, dibandingkan golongan-golongan kita. Selama kita memiliki tujuan yang sama, yakni menciptakan Surabaya lebih bak, lebih sejahtera, berkeadilan tentu kita siap untuk berkoalisi,” ungkapnya.
Secara umum, Johari menegaskan, antara Eri Cahyadi dan PKS memiliki visi dan misi yang sama dan tidak ada keraguan. Tapi dalam politik, tentu ada komunikasi-komunikasi yang dijalin.
Saat ini, lanjutnya, PKS tengah melakukan monitoring dan penjaringan angora-anggota yang potensial dan memiliki peluang salam bursa wali kota atau wakil wali kota Surabaya.
Baca Juga: Respon Cepat dan Transparan, Layanan Pemkot Surabaya Kian Informatif
“Yang jelas, PKS memiliki kader yang banyak nutuk ditawarkan. Bisa dari angola, bisa dari orang lain atau dari petahana. Semua masih memungkinkan. Namun yang pasti Pak Eri masuk dalam radar PKS,” tegasnya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan Surabaya, Syaifuddin Zuhri yang turut hadir mendampingi safari politik Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya mendukung langkah Eri Cahyadi melakukan komunikasi dengan semua pihak.
“Saya selaku Ketua Fraksi PDI Perjuangan mendampingi Pak Eri agar seluruh masyarakat, khususnya partai-partai bisa melihat sosok Pak Eri yang bisa diterima semua pihak dengan tujuan mempercepat pencapaian kesejahteraan masyarakat. Konsepnya tidak membeda-bedakan antara satu golongan dengan golongan lainnya,” katanya.
Syaifuddin mengaku bangga memiliki wali kota Surabaya seperti Eri Cahyadi, yang bisa memberikan pengayoman kepada semua, untuk kepentingan yang lebih luas, untuk Surabaya. “Mungkin saat pemilu lalu sangat kencang. Maka kali ini ada sebuah perubahan paradigma, bahwa kebersamaan itu lebih penting,” tandasnya. (pn2)
Editor : Wasi