Pusaran.net - Pasca terjadinya gempa, BPBD Kota Surabaya mendirikan tenda darurat bagi para pasien di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) dan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) Surabaya.
Puluhan personel dari BPBD Kota Surabaya tengah memasang sejumlah tenda pengungsi berukuran 12x6 meter persegi dengan kapasitas sekitar 12 hingga 14 pasien.
Baca Juga: Warga Bawean Minta Pengusahan Kapal Turunkan Tarif Tiket
"Untuk RS Unair ini kita dirikan tenda. Ada tiga tenda dari BPBD kota, provinsi. Dari Dinsos juga ada apabila nanti ada kekurangan," ujar Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro, Jumat (22/3/2024).
Agus menyebut, pendirian tenda pengungsian ini sebagai langkah antisipasi jika nantinya kembali terjadi gempa susulan. Mengingat, pasien di RS Unair Surabaya juga cukup beragam, mulai dari gawat menengah hingga gawat sekali.
Baca Juga: Pengungsi Gempa di Bawean Krisis Makanan Siap Saji, Dapur Umum di Kecamatan
"Pada prinsipnya, berdasarkan informasi dari BMKG, gempa yang terbesar adalah magnitudo 6,5, sore tadi. Susulannya mungkin magnitudo 3. Kewaspadaan ini harus kita jaga, tapi tidak perlu panik dan cemas," katanya.
Selain di RS Unair, BPBD Kota Surabaya juga telah memberikan fasilitas di empat rumah sakit lainnya. "Ada lima laporan, termasuk di Unair, dan sudah kita fasilitasi semua," lanjutnya.
Baca Juga: Personel JSC dan Tagana Dikirim ke Bawean untuk Bantu Korban Gempa
Selain itu, pihaknya juga menerima laporan adanya salah seorang korban tertimpa tembok bangunan di wilayah Tambak Adi, Surabaya. "Temboknya memang rapuh, mungkin pas getaran gempa bareng dengan kereta lewat," tandasnya. (pn3)
Editor : Wasi