DPRD Surabaya Soroti Isu Penggangguran Saat Bahas LKPj Walikota Risma

avatar pusaran.net

Pusaran.Net - Panitian Khusus (Pansus) DPRD kota Surabaya menggelar rapat dengan Kepala Bappeko Eri Tjahyadi,  Kepala Bagian Hukum Ira Trisilawati dan Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Robben Rico, Jumat (10/5/2019).

Dalam rapat tersebut isu pengangguran menjadi sorotan tajam Tim Pansus yang membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Tri Rismaharini untuk APBD tahun anggaran 2018.

Ketua Pansus LKPj, Adi Sutarwijono mengatakan bahwa dalam setiap kali reses pihaknya selalu di tanyai oleh warga tentang kebijakan Pemkot Surabaya terkait pengurangan pengangguran.

"Setiap kami reses di kampung-kampung, atau ketika ketemu warga, pertanyaan yang menjadi 'hantu' bagi kami adalah ketika ditanya warga tentang kebijakan Pemkot Surabaya dalam mengatasi tenaga kerja alias menanggulangi pengangguran," katanya.

Dikatakan 'hantu' karena tidak ada skema kebijakan yang sistematik dari Pemkot Surabaya dalam mengatasi pengangguran. Ini berbeda dengan isu pendidikan dimana telah terbangun skema kebijakan yang menjadi rujukan warga.

"Begitu pula dengan kesehatan, Pemkot Surabaya telah memiliki skema kebijakan, mulai SKTM (surat keterangan tidak mampu), BPJS, rujukan Puskemas hingga rumah sakit. Tapi, kalau soal pengangguran, apa skema kebijakan yang terbukti jitu dalam mengentas pengangguran? Masyarakat tidak merasakan itu," kata Adi

[caption id="attachment_2471" align="alignnone" width="656"]20190209 194519 20190209 194519[/caption]

Dikatakan, fakta perekonomian Kota Surabaya bergerak dinamis, bahkan tumbuh. Fakta pula, setiap tahun terjadi pertumbuhan tenaga kerja usia produktif warga ber-KTP Surabaya.

"Dan, juga fakta, bahwa urbanisasi dari luar daerah terus mengalir ke Surabaya, yakni warga usia produktif dan mereka mengambil banyak kesempatan kerja di kota ini," kata Adi.

Pada aspek lain, Pemkot Surabay mengalokasikan anggaran yang sangat kecil untuk urusan tenaga kerja. Di kisaran Rp 30-an miliar per tahun.

"Anggaran sebesar itu tidak signifikan untuk menanggulangi soal pengangguran di kota ini," pungkasnya. (pn2)

Editor : Redaksi

pusaran.net auto

Berita Lainnya

pusaran.net horizontal