Ratusan Mahasiswa Untag Surabaya Turun Jalan Tolak Dinasti Politik: Perusak Demokrasi!

avatar pusaran.net

Pusaran.Net - Ratusan Mahasiswa Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya turun ke jalan menggelar aksi demontrasi dengan bagi - bagi pamflet kepada masyarakat di jalan Raya Nginden, Surabaya, Kamis (11/1/2024).

Kordinator Lapangan aksi mahasiswa Untag Surabaya, Muhhamad Nursaid mengatakan bahwa pada hari ini, mahasiswa se Indonesia serentak turun ke jalan untuk melawan dinasti politik.

Baca Juga: Kuliah Umum di Unair, Eri Cahyadi Bicara Tentang Politik Kebijak Publik

"Hari ini, kami bersama rekan - rekan turun ke jalan untuk melawan dinasti politik yang bertentangan dengan semangat reformasi negara ini,"katanya usai aksi demo, Kamis (11/1/2024).

Kembali Nursaid menegaskan, dinasti politik harus dihancurkan di Indonesia. Untuk itu, dia mengajak teman - teman mahasiswa lainnya untuk terus melawan dinasti politik karena perusak demokrasi.

"Kamj berharap dengan pamflet yang dibagi - bagikan ini, bisa edukasi masyarakat akan bahayanya dinasti politik yang merupakan perusak demokrasi,"pungkasnya.

Sementara itu, isi selebaran menyebutkan Keinginan Presiden Joko Widodo untuk membangun Dinasti Politik dengan memaksakan anaknya Gibran Rakabumi Raka telah mencederai cita cita Reformasi dan struktur Demokrasi dan mejnadikan
menjadikan negara Indonesia menjadi celaan di seluruh negara di dunia ini.

Baca Juga: Mahasiswa Surabaya Bakar Keranda, Tolak Efisiensi Anggaran Pendidikan

Ambisi si Pelanggar HAM, Prabowo untuk tetap maju menjadi calon Presiden akan menjadi penghinaan terhadap semua proses perjuangan Reformasi dan Demokrasi.

Kedua ambisi yang cacat moral, cacat hukum dan cacat politik ini telah memaksa kesadaran kami mahasiwa Indonesia untuk menyatukan gerak perlawanan di semua kota.

Kolaborasi Pelanggar HAM
dan Anak Haram Konstitusi ini membuat kami geram dan muak, sehingga tekad kami untuk melawan tidak akan pernah padam dan semakin berlipat ganda,"ungkapnya

Baca Juga: Kabar Baik! Beasiswa Pemuda Tangguh untuk Mahasiswa Surabaya Dibuka

Semua upaya membunuh Demokrasi, menghapus sejarah, ketamakan pada kekuasaan pasti akan berbuah perlawanan panjang. Sebaiknya Presiden Jokowi kembali membuka sejarah bahwa perlawanan tak pernah berhenti walau hasil pemilu 1997 Soeharto dilantik akan tetapi pada bulan Mei 1998 atau 71 hari kemudian ia di tumbangkan oleh gerakan mahasiswa

Aksi-aksi dari kami mahasiswa akan terus berjalan dengan gerakan moral yg akan semakin solid dan terorganisir sejalan dengan buruknya proses demokrasi dan ambisi Presiden Jokowi membangun
politik dinasti serta mencegah penghapusan sejarah pelanggaran HAM di Indonesia yang dilakukan
Prabowo.

Dan ingatlah bahwa Keadilan akan mencari jalannya sendiri. Mahasiswa Indonesia Bersatu Tak Bisa Dikalahkan! (pn2)

Editor : Wasi

pusaran.net auto

Berita Lainnya

pusaran.net horizontal