Pusaran.Net - Calon Presiden nomor urut 01, Ir Joko Widodo, meminta seluruh pendukungnya untuk berpolitik secara sehat tanpa melakukan serangan ujaran kebencian yang semakin memecah bangsa. Hal itu ia sampaikan ketika menghadiri deklarasi dukungan Forum Alumni Jatim (FAJ) 01 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Sabtu (2/2/2019).
Ia menyampaikan kepada seluruh pendukungnya jika berbeda pilihan itu merupakan hal yang wajar. Seharusnya, perbedaan itu tidak perlu menjadi besar bahkan hingga memutuskan silaturahim sesama manusia.
Padahal, lanjut Jokowi, Indonesia merupakan negara besar dengan 17 ribu pulau dan 200 juta lebih penduduk harusnya bergandengan untuk memajukan bangsa.
Ia pun menilai jika saat ini telah terjadi krisis. Di mana, krisis itu terjadi karena ada beberapa pihak yang melakukan propaganda dengan menyebar berita hoax dan ujaran kebencian.
Contohnya, ketika Jokowi diisukan adalah seorang PKI (komunis), hingga hoax Ratna Sarumpaet yang melakukan operasi plastik namun dikatakan dianiaya oleh tim dari Jokowi.
Poblemnya ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia, yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan fitnah dan hoaks. Saya harap kaum intelektual bisa meluruskan. Saya meyakini arek-arek Suroboyo dan Jawa Timur wani dan pasti wani, katanya dalam orasi
[caption id="attachment_2380" align="alignnone" width="1280"] IMG 20190202 WA0108[/caption]
Karena itu, ia meminta kepada seluruh pendukung agar dapat menjadi sosok penyampaian kebenaran kepada masyarakat. "Di sini saya berhadapan dengan intelektual. Saya minta untuk sama-sama menghadapi berita-berita hoax. Sekarang banyak yang menyampaikan dari yang benar menjadi salah, yang salah jadi benar. Dan, saya yakin kalau orang Surabaya wani melawan hoax," katanya.
Tak hanya itu, ia mengaku heran dengan serangan politik yang ditujukan kepadanya. Jokowi mengaku jika dirinya sering dikeluhkan menjadikan cucunya Jan Ethes sebagai alat kampanye.
"Masak saya mau main saya cucu saya gak boleh. Boleh kan saya main sama cucu saya? Boleh kan saya jalan sama main bom-bom car sama cucu saya? Boleh kan saya jalan-jalan sama cucu saya?," kata Jokowi yang dijawab "boleh" oleh peserta deklarasi.
Karena itu, ia tak henti-hentinya mengajak para pendukungnya untuk berpolitik penuh etika, tata krama, keadaban, dan sopan santu seperti budaya Ketimuran. (pn2)
Editor : Redaksi