Pusaran.Net - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, KH. Ahmad Muhibbin Zuhri menegaskan bahwa politik identitas dalam konteks demokrasi di Indonesia yang ber- Bhineka Tunggal Ika tidak diperlukan keberadaanya.
“Tidak boleh mempolitisasi agama, misalnya. Karena itu rentan konflik. Untuk itu, PCNU Surabaya minta di Pemilu 2024, tidak politik identitas," tegasnya di Surabaya, Selasa (25/10/2022)
Baca Juga: Rayakan Hari Santri Ada Drama Kolosal Resolusi Jihat NU di Tugu Pahlawan
Muhibbin mengatakan, sudah semestinya siapapun yang berkontestasi harus berjuang menawarkan konsep serta visi dan misi. Hal ini, dipandang Muhibbin, lebih fair dalam pesta demokkrasi.
“Saya kira itu lebih sehat ketimbang hanya menawarkan simbol-simbol identitas,” ungkapnya.
Baca Juga: PCNU Surabaya Minta Ta'mir Masjid dan Musholla Adakan Khotmil Qur'an
Muhibbin yang juga mantan aktivis Mahasiswa ini juga berpesan kepada pelaku politik praktis untuk senantiasa bersaing secara sehat. Tujuan untuk meraih kekuasaan, menurutnya, harus dimaksudkan untuk kemaslahatan bersama.
Hal ini, lanjutnya, selaras dengan nilai juang dari para pejuang bangsa. Nilai-nilai kebaikan dan etika berpolitik itulah yang harus ditunjukkan oleh para politisi. Sehingga, diharapkan bisa melahirkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada rakyat.
Baca Juga: PBNU Desak Kembalikan Kepimpinan Ulama di PKB
“Soal ekonomi, ketahanan budaya dan seterusnya yang itu kita kenal sebagai high politics. Supaya para politisi juga memiliki awareness ke situ, tidak semata meraih jabatan politik,” pungkasnya.(pn1)
Editor : Wasi