Pusaran.Net - Terkait temuan sumur bor lagi di wilayah Lapindo Sidoarjo, Jawa Timur, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Jabanusa (Jawa Bali Nusa Tenggara) berupaya mempercepat dalam tahap ekplorasi.
Kepala divisi Program dan komunikasi SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher, mengatakan, pada tahap ekploitasi ini dibutuhkan pengeboran selama 3 sampai 6 bulan. Setelan itu, baru dilakukan kajian selama satu tahun, untuk mengetahui apakah pengeboran itu bisa sangat ekonomis atau tidak.
"Jika terbukti ekonomis, maka akan masuk tahap ekploitasi, dimana proses dari pengeboran hingga akhir dibutuhkan waktu 5 tahun.
"Pada tahun 2019, lanjutnya, memang ada 4 titik yang masuk tahap ekplorasi. Satu diantaranya berada di Jawa Timur, tepatnya di lapindo Sidoarjo yang baru digarap temuannya pada akhir Desember 2018.
[caption id="attachment_2335" align="alignnone" width="1152"]
IMG 20190130 WA0059[/caption]
Menurutnya, Pulau Jawa, wilayah Jawa Timur merupakan salah satu tempat terbesar pengeboran.
Jawa Timur menjadi ujung tombak produksi minyak mentah nasional dengan kontribusi 30ri total produksi minyak mentah nasional
"Jatim juga menjadi satu-satunya daerah yang beruntung sebab selain kaya dengan potensi gas bumi. Ini sudah memiliki jaringan pipa gas, sehingga 100 persen hasil gas bumi yang diproduksi KKKS." lanjutnya.
Semuanya, kata Wisnu, digunakan oleh industri pupuk, listrik serta industri komersial dan rumah tangga di Jatim. (pn1)
Editor : Redaksi
