Pilpres 2019 Makin Dekat, GSK Minta Polisi Tegas Tindak Provokator Di MedSos

avatar pusaran.net

Pusaran.Net - Maraknya potensi perpecahan komponen bangsa, seperti penggunaan politik identitas hingga aksi persekusi yang dilakukan sejumlah kelompok, tanpa mengedepankan dialog bersama untuk mencari solusi. Menjadi fokus Gerakan Suluh Kebangsaan (GSK) untuk mendorong kebebasan menentukan pilihan secara demokratis tanpa bermusuhan dengan menggelar Sarasehan Kebangsaan di hotel Mercure Surabaya. Kamis (16/01/2019).

Gagasan GSK yang dimotori mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, mendapat dukungan dari tokoh seperti Shinta Nuriyah Wahid, KH Mustofa Bisri, Romo Magnis Suseno, Garin Nugroho, Ari Kriting dan masih banyak lagi.

Shinta Nuriyah Wahid yang datang menggunakan kursi roda dalam acara Sarasehan Kebangsaan, mengingkan bahwa pertengkaran dan pertikaian yang dialami bangsa ini melalui internet menjelang pilpres, dapat dihentikan karena berpotensi memecah persatuan dan kesatuan negeri.

"Agar semangat kebangsaan itu tidak luntur, dan cinta Tanah Air itu tidak terpecah belah, dan kita bisa menyatukan Satu hati dalam Satu energi, maka saya pikir kita harus kembali ketika ke tahun Bangsa ini lahir", kata Shinta Nuriyah Wahid.

Istri dari mantan Presiden (Alm) Gus Dur ini memberikan contoh, bagaimana seluruh komponen bangsa Indonesia bisa bersatu membangun negeri, salah Satunya adalah Sumpah Pemuda.

Sedangkan penggagas Suluh Kebangsaan Mahfud MD berharap, agar pihak kepolisian dapat menindak tegas pihak yang memanfaatkan pesta demokrasi untuk mengadu domba komponen bangsa, dengan menggunakan UU No.1 tahun 1946 tentanfg peraturan Hukum Pidana dan UU ITE.

"Kepolisian harus berani tegas dengan menggunakan Dua UU tersebut", tegas Mahfud MD.(pn2)

Editor : Redaksi

pusaran.net auto

Berita Lainnya

pusaran.net horizontal