[caption id="attachment_827" align="alignnone" width="1152"] IMG 20181008 WA0005[/caption]
Pusaran.net - Wakil Sekjen DPN Peradi Syaiful Ma'arif menyatakan bahwa masyarakat antipati menanggapi aksi hoax yang di lakukan Ratna Surempaet. Respon negatif masyarakat bisa di lihat beberapa aksi turun di jalan dan mengusulkan Hari Anti Hoax pada 3 Oktober.
"Gaduhnya masalah ini kalau tidak diakui oleh yang melakukan (Ratna Sarumpaet, red) akan menimbulkan konflik yang besar. Bahkan, politisi Fadli Zon meminta pihak polisi untuk mencari siapa pelaku pemukulan ini dengan cepat. Sebaliknya, ketika polisi melakukan cepat ternyata terbalik," katanya di Mako Konsorsium Kader Gus Dur di jalan Juwingan Surabaya, Minggu (07/10/2018).
Adanya hoaks tersebut, Syaiful Ma'arif pun mengusulkan kepada Presiden dan DPR untuk menjadikan tanggal 3 Oktober menjadi Hari Anti-Hoaks Nasional.
"Maka, kami usulkan kepada Presiden dan juga kepada DPR agar tanggal 3 itu dinyatakan Hari Anti-Hoaks Nasional. Karena, adanya hoaks ini juga akan mengganggu hubungan kebersamaan NKRI, Kebhinekaan menjadi terganggu," terang pria yang juga menjabat Ketua Profesional Peduli Bangsa ini.
Problem nasional kali ini, lanjut dia, adalah munculnya berita-berita bohong atau hoaks. "Kenapa problem nasional, karena sempat membuat gaduh terkait dugaan adanya pemukulan yang ternyata hoaks dan sudah diakui oleh orang yang melakukan," jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya ingin memberikan pengertian kepada masyarakat terutama Kader Gus Dur untuk tidak melakukan perbuatan bohong yang berdampak besar.
Saiful Ma'arif menyampaikan bahwa perbuatan itu mengandung dua hal. Pertama, mengandung unsur perbuatan pidana berdampak kepada yang melakukan.
Kedua, lanjut dia, mengandung dosa yang besar dari segi agama. "Lalu kemudian, bagaimana dia menanggung dosa yang begitu besar, kami semua berdiskusi untuk memberikan wawasan kepada Kader Gus Dur," tambahnya.
Sementara, Ketua Umum Forum Kyai Kampung Nusantara, KH Abdul Tawwab juga menjelaskan bahwa tidak ada satu hal pun dari hukum agama yang meringankan kebohongan.
"Kami mengimbau kepada segenap Kader Gus Dur untuk tidak memfitnah. Biarlah mereka menggunakan fitnah, memberikan hoaks dan menggunakan cara yang tidak baik. Tapi kita jangan melayani itu, cukup melakukan kerja nyata," tegasnya. (ws).
Editor : Redaksi