Ratusan Pedagang Pasar Kapasan Surabaya Disuntik Vaksin Covid-19

pusaran.net

Pusaran.Net - Ratusan pedagang dan pemilik lapak mengantre untuk menjalani vaksinasi Covid-19 pada Senin (22/3/2021) siang di parkiran mobil Pasar Kapasan Surabaya. Disana, mereka melakukan serangkaian proses, mulai administratif, skrining, hingga menerima vaksin Sinovac dari para tenaga vaksinator.

Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar, Muhibuddin mengatakan, ada sekitar 750 pedagang yang telah didaftarkan pihaknya untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Vaksinasi terhadap ratusan pedagang, pegawai, dan pemilik lapak itu berlangsung selama 3 hari kedepan.

"Dari Pasar Kapasan ini yang kita daftarkan 700an lebih, cuma nanti kan ada penambahan atau pengurangan sesuai kondisi, misalnya sakit dan lain-lain. Karena, yang kemarin kita ajukan skrining hanya data administrasi," kata Muhibuddin kepada , Senin (22/3/2021).

Muhibuddin menyebut, pihaknya telah mendaftarkan seluruh pelapak, pedagang, maupun pegawai lapak dari semua pasar tradisional yang tergabung dalam PD Pasar. Meski demikian, tak seluruhnya didaftarkan secara mulus. Lantaran, masih ditemui sejumlah pedagang yang tak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dalam KTP maupun KK masing-masing.

"Tapi, banyak yang tidak ada NIK-nya. Karena, syaratnya kan harus ada NIK, nah yang udah ada NIKnya kita daftarkan dulu, baik KTP atau KK. Karena itu untuk tracing nasional," imbuhnya.

Ia menyayangkan para calon peserta vaksinasi yang tak memiliki KTP atau KK dengan alasan apapun. Sebab, justru akan merugikan calon peserta vaksin lantaran tak bisa mendaftar dalam vaksinasi tahap kedua dosis pertama itu.

Meski begitu, puluhan ribu pedagang dari sejumlah pasar di Kota Surabaya telah didaftarkan untuk menerima vaksinasiu Covid-19. Bilamana lolos atau tidak, hal tersebut teegantung kebijakan tenaga vaksinator terhadap para peserta.

"Jadi begini, pedagang itu kan macam-macam, ya ada yang KTP-nya disimpan di lemari mungkin baru dibuka setahun sekali, lalu hilang. Saya yakin semua harusnya punya (KTP dan KK) lah, cuma karena ketidaksadaran atau belum sadar itu dipakai, makanya yang kita daftarkan yang ada (NIK) saja. Yang sudah kami daftarkan ada 21.000 pedagang dari 67 pasar. Untuk pedagang di Surabaya inj tahap pertama," tandasnya lalu menunjuk ke arah penerima vaksin.

Mengacu pada imbauan pemerintah pusat dan Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), vaksinasi tahap pertama diprioritaskan kepada pelayan publik dan tenaga kesehatan. Harapannya, untuk memulihkan perekonomian masyarakat, baik di pasar maupun sektor lainnya.

Muhibuddin pun mengamini hal itu. Maka dari itu, ia mendorong dan mendukung para pelaku usaha di pasar untuk melakoni vaksinasi. Dengam begitu, proses jual beli dengan pembeli bisa berangsur pulih kendati tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

"Jadi, kita juga mendorong lewat Asparindo (Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia) Jatim, kita berharap pedagang diprioritaskan, baik dari Surabaya dan di daerah lain, pedagang yang insya Allah bisa diberikan vaksin. Tapi, kalau yang dilakukan di puskesmas di daerah-daerah setempat itu kan sesuai dengan domisili KTP, kalau di sini luar Surabaya juga kita daftar," bebernya.

Untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pasar Kapasan berlangsunh selama 3 hari, dengan spesifikasi berikut: 1. Senin (22/3/2021) 250 pedagang 2. Selasa (23/3/2021) 200 pedagang, 3. Rabu (24/3/2021) 300 pedagang.

Pembagian kuota itu untuk menghindari penumpukan orang atau kerumunan dan untuk meminimalisasi pengurangan aktifitas berdagang di pasar. Karena, tak semua pedagang menutup dagangan saat proses vaksinasi, melainkan ditinggal sementara atau dititipkan kepada pedagang lainnya.

"Vaksinasi secara bergantian, karena pedagang kan tidak bisa meninggalkan barang dagangannya. Kalau di pasar, kita lakukan di lokasi agar tidak mengganggu aktivitas berdagang, karena vaksin ini kan masih kontroversial, makannya kita lebih proaktif untuk jemput bola. Alhamdulillah, pasar sekarang sudah mulai membaik lagi. Kalau memang tidak ada reaksi dan bagus di gelombang pertama ini, maka gelombang selanjutnya pasti ramai-ramai daftar, ya semoga bisa berjalan dengan baik dan efeknya juga baik," tuturnya.(pn1)

Editor : Redaksi

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru