Didukung Barisan Soeakrnois, Eri Cahyadi Siap Jadikan Surabaya Kota Wisata Sejarah

Pusaran.Net - Menjelang pilkada Surabaya, kelompok-kelompok pengagum Soakarno, mantan Presiden pertama RI, kembali bermunculan.

"Ini membuktikan bahwa pengikut Bung Karno terus tumbuh dan berkembang. Sekali pun kita tahu bahwa di era Orde Baru telah terjadi disksukarnoisasi," kata Pembina Barisan Soekarnois Achmad Basarah, saat deklarasi dukungan untuk Eri-Armuji di salah satu hotel di Surabaya, Jumat (20/11).

Dikatakannya, ada 26 organisasi barisan Soekarnois mendeklarasikan dukungan kepada Eri Cahyadi dan Armudji sebagai calon dan wakil wali Kota Surabaya, yang diusung oleh partai PDI Perjuangan.

Tetapi, lanjutnya, yang hadir pada kali ini membuktikan bahwa generasi Soekarnois-Soekarnois baru tumbuh bukan hanya di dalam PDI Perjuangan, tapi juga di tengah masyarakat.

"Hari ini juga membuktikan bahwa ikatan ideologis antara PDI Perjuangan yang tujuan politiknya adalah memperjuangkan pemikiran dan ajaran Bung Karno dalam aksi kehidupan bermasyarakat dan bernegara, itu mendapatkan dukungan dari kompenen barisan Soekarnois di luar partai," sambungnya.

Di tempat yang sama, Eri Cahyadi merasa beruntung didukung oleh barisan Soeakrnois.

"Ketika barisan Soekarnois ini memberikan dukungan kepada saya, maka saya semakin yakin. Apalagi Surabaya ini tempat lahirnya Bung Karno," kata Eri.

Sebagai pengagum Soakarno sejak kecil, Eri tidak akan lupa sejarah Bung Karno.

"Ada tempat kelahiran Soekarno.
Saya selalu katakan bahwa Kota Surabaya ini adalah kota kelahiran Bung Karno.
Jadi seluruh warga di Indonesia harus tahu bahwa di Surabaya adalah tempat lahirnya Bung Karno," lanjut Eri.

Karena itu, Eri berjanji akan membuat tempat sejarah, agar semua orang tahu perjuangan rakyat Surabaya, tempat Bung Karno dilahirkan.

"Sehingga bisa kita jadikan sebagai tempat wisata sejarah, karena ada rumah kelahiran Bung Karno dan Cokroaminoto di Peneleh dan ada Bung Tomo. Semua ini yang akan kita rangkaikan bahwa Surabaya menjadi kota wisata sejarah, sejarah perjuangan bangsa Indonesia." tutupnya. (pn2)