Pusaran.Net - Pengasuh Pondok pesantren (Ponpes) Bumi Shalawat, KH Agus Ali Mashuri atau biasa di sapa Gus Ali menyatakan bahwa menjelang pemilu 2019, sebenarnya menjadi momentum untuk kembali mempererat kerukunan anak bangsa. Namun, persoalanya,negara sekarang krisis tokoh nasional.
Persoalannya, negara sekarang sudah dalam krisis tokoh nasional. Demikian disampaikan KH Agus Ali Mashuri atau yang akrab disapa Gus Ali dalam dialog suluk kebangsaan, di Surabaya.
" Mencari tokoh saat ini sangat sulit, sepeti mencari berlian di tengah samudra. Banyak jenderal, ngomonge koyok kopral. Ada kiai nantang gelut . Ada profesor, tapi ngomongnya kayak bakul sayur." kata Gus Ali dalam acara dialog Suluh Kebangsaan di Surabaya, Kamis (21/02/2019).
Bahkan, kata Gus Ali, masyarakat juga sudah tidak percaya dengan panutannya. Media sosial sudah dianggap sebagai agama baru.
"Biar demikian, saya punya keyakinan 2045, Indonesia menjadi kiblat peradaban, dengan catatan masyarakatnya harus bersatu." ungkapnya.
Berbeda dengan putri kandung Gus Dur, Allysa Wahid. Menurutnya Allysa Wahid, masyarakat Indonesia sebagain besar justru masih percaya pada tokoh tokoh agama.
Oleh sebab itu, diperlukan peran tokoh agama untuk mempersatukan bangsa.
"Masyarakat masih banyak yang percaya pada tokoh agama. Makanya diperlukan peran tokoh tokoh untuk mempersatukan, khususnya memerangi hoaks yang bisa memecah belah "
Allysa juga menyinggung menjelang pemilihan presiden yang muncul banyak berita tidak benar alias hoaks.
Ia berharap tak perlu berlebihan menyikapinya berita hoaks. Untuk mencari calon prmimpin, cukup kenali visi dan misinya, termasuk kapabilitasnya.
"Lihat track record atau rekam jejaknya. Punya kapabilitas yang baik atau tidak? Tidak perlu berita hoaksnya. Saya ini risih sekali kalau kemudian dicari salah salahnya, misalkan dia anak siapa dari keturunan siapa, itu hal hal yang tidak perlu." pungkasnya. (pn2)
Editor : Redaksi