Pusaran.Net - Generasi milenial atau pemilih muda diyakini memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pemilihan umum yang akan dilaksanakan pada April mendatang. Diperkirakan ada sekitar 40 persen suara yang berasal dari generasi milenial.
Sementara itu, gairah keislaman generasi milenial saat ini semakin meningkat. Namun dalam perjalanannya, gairah keislaman tersebut justru dimanfaatkan oknum-oknum/ kelompok tertentu untuk hal-hal yang negatif antara lain radikalisme, menyebarkan kebencian, dan menyebarkan kebohongan, baik melalui sosial media atau melalui pengajian-pengajian.
"Kami menilai pasangan pak Jokowi-Ma'aruf Aman ini yang paling banyak merasakan kebohongan tersebut. Apapun kinerja positif dari Pak Jokowi selalu ada negatifnya di mata mereka," ujar Ketua Muslim Milenial Bersatu Jawa Timur, Saidah dalam acara deklarasi Capres-Cawapres 01 di Hotel Tunjungan, Surabaya, Minggu (17/02/2019)
Adapun yang akan dilakukan yaitu aktif di media sosial dengan menyebarkan konten-konten kebenaran untuk melawan kebohongan. Kemudian di darat, MMB juga akan melakukan kegiatan persuasi dan akan secara rutin seminggu sekali mengadakan pengajian-pengajian dengan mengundang para ustad sebagai pembimbing yang benar-benar mendukung NKRI serta objektif terhadap keberhasilan figure Preside Jokowi.
Kegiatan ini juga sekaligus untuk mendeklarasikan dukungan kami terhadap pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 01, Joko Widodo KH. Maaruf Amin. Karena kami menilai keduanya merupakan sosok yang terbaik bagi Indonesia dan bagi umat Islam, kata Saidah.
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD), Irjen Pol (Purn) Macfud Arifin menyambut baik dukungan Melenenial Muslim Bersatu. Menurutnya, MMB ini akan menambah kekuatan baru di kalangan anak muda untuk memenangkan Jokowi - Ma'ruf Amin .
"Dukungan dari Milenial Muslim Bersatu ini sangat luar biasa dan akan mempertebal suara Jokowi-Ma'ruf Amin di Jatim," kata Machfud.
Machfud mengatakan nantinya MMB akan memaksimalkan dukungan Jokowi-Ma'ruf dari media sosial dengan menyebarkan konten-konten positif di jam-jam prime time.
"Ini untuk menangkal semburan hoax yang dihembuskan kubu sebelah," kata Machfud.
Selain itu, konten-konten positif tersebut bisa memberikan pencerahan dan pemahaman kepada masyarakat hingga bisa menentukan siapa pemimpin masyarakat yang bisa dipilih.
"Selama ini isu yang dihembuskan kan kalau Pak Jokowi PKI, dan memihak Cina serta mengkriminalisasi ulama. Bahayanya itu sangat merasuk betul di kawasan Madura dan tapal kuda padahal ini kan diputarbalikkan," pungkas Mantan Kapolda Jatim ini. (pn2)
Editor : Redaksi