Pusaran.Net - Ribuan pelajar SD -SMP se Surabaya, Minggu (18/12/2022) pagi memadati taman Bungkul, jalan raya Darmo Surabaya. Dengan mengenakan baju putih dan celana hitam barbaris rapi.
Pelajar yang di dominasi perempuan ini, akan menyajikan tari remo massal di 10 titik tempat bersejarah di Surabaya dan 350 halaman sekolahan. Tari Remo massal ini pun mencatatkan Rekor Museum Dunia - Indonesia (MURI).
Baca juga: Begini Cara Pemkot Bangkitkan Kejayaan Ludruk di Surabaya
Seorang peserta, Allycha, siswi asal SMPN 48 ini, mengaku senang berpartisipasi gelaran Tari Remo massal ini. Dia menyiapkan diri kurang dari satu pekan. Karena memang tertarik, dia sungguh-sungguh untuk bisa segera menghafalkan gerakan tarian.
"Seneng banget ada Tari Remo massal. Gak sampai seminggu persiapannya. Kalau tadi persiapan sejak jam 04.00 WIB," ujarnya saat ditemui di Taman Bungkul.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi sangat bangga melihat arek-arek Suroboyo yang masih duduk di bangku sekolah ini antusias melestarikan budaya. Dia pun menginstruksikan agar Tari Remo menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolahan tingkat SD dan SMP.
Baca juga: Warga Padati Alun - alun Surabaya untuk Rayakan Malam Tahun Baru
"Ekstrakurikuler wajib terait Tari Remo bukan wajib belajar, tapi harus tahu filosofinya Tari Remo," tegas Eri.
Baca juga: Hore! Tari Remo Masuk Ekstrakurikuler Wajib
Sementara, Direktur Operasional MURI, Jusuf Ngadri hadir pada momen pencatatan sekaligus penyerahan penghargaan kepada Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, di Jembatan Suroboyo, lokasi pusat gelaran Tari Remo Massal.
"Ini rekor nomor 10.372 kalau saya tidak salah, kategori superlatif. Tari Remo secara serentak di situs sejarah dan jembatan terbanyak. Pesertanya 65.945,” pungkas Jusuf Ngadri kepada awak media, di lokasi acara, Minggu (18/12/2022). (pn3)
Editor : Wasi