Pusaran.Net - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta agar para wali murid (orang tua) tidak mengkhawatirkan pemecahan rekor MURI tari Remo Massal yang melibatkan 50.000 lebih pelajar di Surabaya.
"Tidak akan bebani pelajar maupun wali murid. Sekali lagi, tidak bebani,"kata Wali Kota Eri, Rabu (14/12/2022) kemarin
Baca juga: Hore! Tari Remo Masuk Ekstrakurikuler Wajib
Eri Cahyadi kembali menegaskan pemkot Surabaya tidak akan memberatkan pelajar maupun wali murid. Karena pihaknya tidak mengeluarkan himbaun khusus kostum penari kepada pelajar maupun wali murid.
"Tak harus pakai kostum lengkap penari Remo, boleh diganti menggunakan seragam atau aksesoris lain yang dimiliki seluruh siswa dalam sekolah,"ujar Wali Kota yang akrab disapa Cak Eri ini.
Eri minta, acara ini tidak memberatkan wali murid mau pun pelajar. Tak harus pakai kostum lengkap penari Remo, boleh diganti menggunakan seragam atau aksesoris lain yang dimiliki seluruh siswa dalam sekolah.
"Pemkot tidak memaksa siswa (pelajar) harus pakai kostum penari Remo lengkap. Cukup ada selendang dan udeng hasduk pramuka sudah,"ungkap Cak Eri.
Baca juga: Tari Remo Massa Libatkan 65 Ribu Lebih Pelajar di 10 Titik Lokasi Resmi Pecahkan Rekor MURI
Untuk itu, Cak Eri menyebut lebih mengutamakan gerakan tarian Remo seirama daripada kostum. Dan saat ini, pihaknya (Dispendik) sudah mengirim surat edaran kepada kepala sekolah mengenai aturan tersebut.
“Baju tidak harus sama, udengnya saja saya minta pakai hasduk. Yang pasti ikut. Baju berbeda tapi tariannya sama. Tidak harus pakai kostum Remo yang gimana-gimana. Ada surat edaran juga dari kepala dinas pendidikan menyampaikan semua sekolah tidak harus pakai baju Remo komplit. Selendang dan udeng bisa biasa. Pokok seragam (sama) saja," ujar Cak Eri
Dengan adanya kegiatan tari Remo massal ini, Eri berharap para pelajar tidak lupa akan budayanya sendiri, di tengah maraknya budaya asing.
Baca juga: Kedepan, Tari Remo Ekstrakurikuler Wajib di Sekolah SD dan SMP Surabaya
"Pesan moralnya, jangan sampai pelajar Surabaya lupa sejarahnya. Kita punya tari Remo. Kita boleh ada budaya barat, tapi harus ingat juga masih ada budaya peninggalan leluhur yang harus dilestarikan," pesannya. (pn2)
Editor : Wasi