Pusaran.Net - Dirlantas Polda Jatim Kombespol Latief Usman bersama stakeholder juga mulai mempersiapkan penanganan arus mudik.
"Diprediksi, ada 16 juta orang yang melakukan perjalanan mudik di Jatim."Pergerakan itu ada 16 juta di Jatim," kata Kombespol Latief Usman, Kamis (28/04/2022)
Baca juga: World Expo 2025 Osaka, Jatim dan SIER Perkuat Posisi sebagai Mitra Investasi Global
Selain memperkirakan jumlah pemudik di Jatim, Latief menyebut kalau pihaknya juga melakukan survei moda transportasi yang digunakan. Diprediksi mobil penumpang atau mobil pribadi akan mendominasi arus mudik kali ini.
"Kalau kita bicara mobil penumpang, berarti perjalanan jarah jauh, yang kemungkinan dari Jakarta, Jawa Barat atau Jabodetabek," kata dia.
Lebih lanjut, sepeda motor juga akan menjadi kendaraan yang banyak dipakai masyarakat untuk mudik. Apalagi mudik lokal antar kota. Seperti dari Surabaya ke Lamongan. Nah, hal inilah yang akan menjadi salah satu fokus Ditlantas Polda Jatim.
"Itu yang akan jadi fokus kita, bagaimana khususnya mudik yang selamat. Kita bicara selamat dulu, bagaimana mengatur pola jalur yang ada di Jatim," ucap Latief.
Menyoal jalur, latif menyebut ada empat jalur yang diantisipasi atau mendapatkan atensi ekstra. Pertama jalur pantura, kedua jalur tengah yaitu Bojonegoro, ketiga jalan tol dan keempat jalur selatan.
"Nah ini semua menuju ke angkara timur, bertumpu di Malang, Surabaya sampai ke Banyuwangi. Tetapi ingat, bahwa Surabaya ini merupakan pergerakan orang yang akan mudik kembali," kata Latief.
Baca juga: Presiden PKS dan Gubernur Jatim Bahas Kolaborasi Pembangunan Gerbang Baru Nusantara
Latief juga menyebut ada empat jalur yang menjadi fokus pengawasan pada mudik Idul Fitri tahun ini. Yakni jalur panturan, selatan, tengah dan tol. Nah, jalan tol inilah yang mendapatkan perhatian lebih khusus. "Yang perlu kita antisipasi adalah jalan tol," lanjut dia.
Ia menyampaikan bahwa salah satu yang perlu disiapkan di jalan tol ini adalah memberikan fasilitas berupa posko di tempat istirahat alias rest area. Latief menyebut, ada 23 rest area yang dikelola pihaknya.
"Di tol kita betul-betul mempersiapkan diri, ada 23 rest area yang kami kelola, bagaimana masyarakat yang perjalanan jauh lewat Jatim itu supaya bisa nyaman," kata dia.
Baca juga: Menggandeng Belanda, Jatim Tawarkan Kawasan Industri Hijau dan Berkelanjutan
Tak hanya rest area saja, Latief mengaku kalau Ditlantas Polda Jatim telah melakukan pemetaan titik-titik tol yang rawan. Dia menyebut ada tujuh titik tol yang perlu diwaspadai. "Seperti Tol Sidoarjo, Tol Kejapanan, Waru Gunung, Singosari, Pandaan," tegas dia.
Kewaspadaan titik-titik tersebut bukan karena kecelakaan lalu lintas. Melainkan berpotensi menimbulkan kemacetan. Sebab, titik yang disebut Latief, masih dalam jalur tol utama. "Kita sudah berkoordinasi dengan pengelola supaya tidak terjadi antrean di pintu tol," ucap dia.
"Kita meminta jangan sampai ada antrean lebih dari 1 kilometer. Apabila lebih dari 1 kilometer, kita minta kebijaksanaan dari mereka, apa diloloskan atau apa. Sehingga, apa yang kita sampaikan ini, mereka bisa antisipasi," tutup Latief.(pn1)
Editor : Wasi