Pusaran.Net - Kejuaraan Wali Kota (Kejurkot) Bola Basket antar pelajar 2018 menyisakan kekecewaan bagi manager tim basket SMPN 17. Pertandingan yang dimenangkan SMPN 1 dengan skor 18-19 sarat penuh kejanggalan.
Pernyataan itu dikatakan Hertanto Bagus Wahono, Manager Tim SMPN 17 kepada wartawan, Minggu (9/12/2018).
Hertanto Bagus Wahono mengatakan, pihaknya menerima hasil pertandingan yang dilangsungkan di Lapangan Basket GOR St Agnes, Minggu (9/12/2018). Hanya saja ada beberapa catatan jalannya pertandingan.
Pada prinsipnya, kami menerimah hasil pertandingan tadi pagi. Namun, ada beberapa catatan jalannya laga tersebut berbau "pat gulipat".Terlebih 10 detik terakhir, ujar Hertanto.
Ia menganggap banyak keputusan wasit yang kontroversial selama pertandingan. Terlebih ketika kedudukan hanya selisih satu poin.
Sepuluh detik terakhir kedudukan masih 16-17 dengan keunggulan SMPN 17. Tapi menurut pengamatan pelatih kami, seharusnya ada pelanggaran travelling oleh pemain SMPN 1 sebelum memasukkan bola yang mengubah hasil akhir, ungkapnya.
Dengan masuknya bola tersebut, hasil pertandingan menjadi 18-17 yang mengantarkan keunggulan bagi SMPN 1. Poin tersebut bertahan hingga kuarter empat berakhir.
Sebanarnya kami bisa berbalik unggul sebelum satu detik habis waktu. Karena ada fall yang dilakukan pemain SMPN 1, urainya.
Namun, pelanggaran tersebut dianulir wasit. Padahal wasit satu sudah menyatakan pelanggaran, tapi wasit dua tidak melihat pelanggaran. Sehingga penalti tidak jadi diberikan kepada SMPN 17. Padahal itu bisa mengubah jalannya pertandingan.
Hertanto berharap, kedepan kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Sangat disayangkan kompetisi yang seharusnya menjadi ajang pembibitan justru merusak mental pemain. Karena diusia anak SMP masa depan basket Surabaya ada ditangan mereka.
Kami juga tidak menerima laporan pertandingan. Itu menyulitkan kami untuk mengevaluask pelanggaran apa saja yang diterima SMPN 17, tandasnya. (pn2)
Editor : Redaksi